Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi pergerakan tanah saat musim hujan untuk meminimalkan risiko bencana.
"Kami secara rutin sudah menyampaikan peta prakiraan gerakan tanah yang dikirim ke seluruh pemerintah daerah di Indonesia. Kami berharap dengan adanya penyampaian peta prakiraan gerakan tanah itu menimbulkan kehati-hatian terutama saat hujan," kata Hendra dalam konferensi pers informasi bencana geologi yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Sebagai negara dengan jumlah gunung api aktif terbanyak di dunia mencapai 127 gunung api membuat Indonesia memiliki jenis tanah pelapukan hasil dari letusan gunung api.
Tanah jenis itu memiliki komposisi sebagian besar lempung dengan sedikit pasir dan bersifat subur. Tanah pelapukan yang berada di atas batuan kedap air pada perbukitan maupun pegunungan dengan kemiringan sedang hingga terjal berpotensi mengakibatkan pergerakan tanah saat hujan dengan intensitas tinggi.
Apabila perbukitan dan pegunungan tersebut tidak ditanami pohon dengan akar kuat dan dalam maka daerah itu rawan terjadi gerakan tanah.
Hendra meminta pemerintah daerah menyosialisasikan peta prakiraan pergerakan tanah itu hingga ke tingkat desa agar masyarakat yang bermukim di daerah rawan pergerakan tanah bisa memperoleh informasi.
Load more