Jakarta - Kolaborasi antara Parliamentary20 (P20) dan Supreme Audit Institution20 (SAI20) penting untuk mendukung transparansi dan akuntabilitas program pemerintah menuju green economy. Karena itu SAI20 mempertimbangkan perlunya pengembangan kerangka sustainable reporting.
“(Hal ini) untuk mendukung transparansi dan akuntabilitas program pemerintah menuju greener economy,” kata Ketua Badan Pemeriksa Keuangan RI selaku Chair of Supreme Audit Institution 20 (SAI20) Isma Yatun dalam sambutannya di acara The 8th G20 Parliamentary Speaker’s Summit (P20), di Jakarta, Kamis, 6 Oktober 2022.
Sebagai engagement group G20 yang baru, Isma Yatun mengatakan bahwa SAI20 juga ingin berkontribusi kepada komunitas G20 untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
“Kolaborasi ini penting untuk memastikan pemetaan yang komprehensif dan koherensi program dan kebijakan pemerintah untuk pembangunan berkelanjutan,” kata Isma Yatun.
Sebagai bukti kontribusi terhadap SDGs, BPK RI telah melakukan pemeriksaan atas upaya pemerintah mengurangi emisi gas rumah kaca di sektor transportasi, mengintegrasikan transportasi perkotaan, dan menerapkan upaya konservasi energi.
Menurut Isma Yatun, hal ini sejalan dengan langkah Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dalam mendukung mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang mengusulkan RUU Energi Baru dan Energi Terbarukan.
Dengan itu, dia berharap P20 menjadi pencapaian penting untuk berkontribusi lebih ekstensif terhadap komunitas global.
P20 adalah forum parlemen negara-negara G20 yang diselenggarakan dalam satu rangkaian dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada awal Oktober 2022 di Gedung DPR RI di Senayan, DKI Jakarta.(hw)
Load more