Jakarta - Presiden Joko Widodo mengaku ia merasa senang dengan kerja diam-diam yang dilakukan industri farmasi untuk memproduksi vaksin COVID-19 dengan "platform" mRNA (messenger RNA).
"Yang saya senang, kerjanya diam-diam. Saya sendiri tidak tahu, tahu-tahu jadi, ini yang saya seneng kayak gini. Bukan yang ngomong terus tapi saya tunggu-tunggu kok gak jadi-jadi. Ini diam-diam langsung jadi, itu yang saya senang," kata Presiden Joko Widodo di Kawasan Industri Pulogadung Jakarta, Jumat.
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut saat meresmikan pabrik PT. Etana Biotechnologies Indonesia yang mengembangkan vaksin COVID-19 dengan "platform" mRNA dengan merek dagang AWcorna dan dikembangkan melalui transfer teknologi serta penelitian bersama Abogen-Yuxi Walvax, China.
"Saya minta Pak Menko (Maritim dan Investasi) dan Pak Menkes, agar industri seperti PT Etana ini betul-betul didukung Kementerian Kesehatan sehingga bukan hanya di bioteknologi, biofarmasi dan nantinya bisa masuk ke hewan, bisa masuk ke tanaman sehingga semuanya kita memiliki kemandirian dan betul-betul bisa berdikari," ungkap Presiden.
Presiden Jokowi dalam sambutannya menyebut pada awal pandemi COVID-19 terjadi kepanikan di jajaran pemerintah karena kondisi rebutan vaksin dengan negara lain.
"Semua negara saat itu rebutan dengan yang namanya vaksin, yang kedua itu rebutan yang awal-awal itu pakaian APD (Alat Pelindung Diri). Di mana-mana (rebutan) padahal kita produksi, saking bingungnya saat itu," ungkap Presiden.
Namun dua tahun lebih setelah pandemi COVID-19 menerpa, Presiden Jokowi menyebut sudah ada 440 juta dosis vaksin COVID-19 disuntikkan kepada rakyat Indonesia sehingga Indonesia termasuk yang terbaik di dunia dalam mengelola dan mengendalikan pandemi COVID-19.
Load more