LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Menteri Sosial Tri Rismaharini bertemu denga korban tragedi kanjuruhan di Kantor Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur,
Sumber :
  • ANTARA/ Asmaul

Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Muhammad Muzaki Gagal Daftar Polisi

Tragedi Kanjuruhan yang memakan banyak korban, masih menyisakan banyak cerita. Salah satu korban selamat menceritakan bagaimana peristiwa mengerikan itu terjadi

Minggu, 9 Oktober 2022 - 09:29 WIB

Blitar, Jawa Timur - Tragedi Kanjuruhan, peristiwa yang memakan banyak korban baik tewas atau pun luka-luka di Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu, 1 Oktober 2022, masih menyisakan banyak cerita. 

Muhammad Muzaki Maksum, salah satu korban selamat tragedi Kanjuruhan, kini masih tergolek lemah dengan tangan dan pelipis diperban akibat luka. Remaja 19 tahun ini tinggal di Desa Sumberejo, Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar.

Muzaki masih ingat betul, peristiwa tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 itu. Bagaimana, ia dengan enam rekannya semangat berangkat ke Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, untuk menonton tim kebanggaannya Arema FC bertanding melawan Persebaya.

Ya, Muzaki memang mengakui suka dengan sepak bola. Ia selalu menonton tim kebanggaannya Arema FC jika bertanding. Jauhnya jarak antara rumahnya di Kabupaten Bllitar ke Kabupaten Malang, tak menyurutkan semangat untuk melihat langsung dan memberi dukungan penuh pada tim "Singo Edan" itu bertanding.

1 Oktober 2022 sore, ia dengan rekan-rekannya berangkat dari Blitar. Dengan naik motor, hujan pun diterobos hingga sampai ke lokasi stadion.

Awal pertandingan hingga selesai, Muzaki mengakui sangat menikmati. Kendati agak kecewa karena tim kebanggaannya kalah, ia hanya bisa memberikan dukungan agar timnya bangkit lagi.

Suasana mencekam justru datang setelah pertandingan, setelah gas air mata menghujani area Stadion Kanjuruhan. Mata perih dan bingung mencari jalan keluar, membuat ia dengan rekan-rekan lainnya ikut berbondong-bondong mencari pintu keluar, hingga menumpuk di pintu 12 di stadion itu.

Apesnya, saat kejadian ia sempat terjatuh dan tertindih orang-orang di atasnya. Tangan kanannya menjadi korban hingga memar. Dokter menyebutnya dislokasi.

Muzaki harus berjuang keras mencari celah keluar. Syukurnya, ia berhasil kendati tangannya mengalami luka dan pelipisnya berdarah.

Yang ada di pikiran Muzaki saat itu adalah mencari pertolongan. Ia mendatangi polisi yang ada di dekatnya, meminta tolong dan diantarkan ke ruang perawatan di rumah sakit.

Muzaki sudah tidak tahu lagi bagaimana teman-temannya. Suasana di stadion saat itu mencekam. Ia pun bersyukur langsung mendapatkan perawatan tim medis saat itu.

Sudah agak reda, malam berganti dini hari, keluarganya yang ada di Blitar akhirnya diberi kabar. Hingga kemudian, kedua orang tuanya menyusul ke Malang.

Hujan tangis juga mewarnai pertemuan dengan orang tuanya. Sang orang tua tidak menyangka Tragedi Kanjuruhan menyebabkan korban begitu banyak, hingga ratusan orang.


Ibunya keberatan 

Rina Wahyuni, ibunda Muzaki, awalnya resah dengan rencana kepergian anaknya yang pamitan hendak menonton laga Arema FC dengan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan.

Cuaca di Blitar hujan deras. Sebagai ibu, ia khawatir dengan kondisi anak jika tetap nekat berangkat ke Malang.

Saat pamitan pun, ia terdiam dan berharap anaknya akan membatalkan pergi menonton bola. Nyatanya, hal itu hanya keinginannya saja tanpa jadi kenyataan. Anak pertamanya itu tetap berangkat bersama teman-temannya nonton bola ke Malang.

Hingga ada berita tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, membuat ia semakin tidak tenang. Anak kesayangannya itu tak segera pulang, bahkan hampir tengah malam.

Hingga Minggu (2/10) dini hari, dirinya mendapatkan telepon kondisi anaknya. Dikabarkan anaknya dirawat di rumah sakit karena menjadi korban tragedi itu.

Suasana hati berkecamuk, sehingga ia pun memutuskan dengan suami, Yudi Santoso, berangkat ke Malang, menjemput anaknya. Jam 3 dini hari, dengan naik mobil ia dan suami menerobos dinginnya cuaca melewati jalur menuju Malang.

Hingga sampai di rumah sakit, ia dan suami langsung mencari sang buah hati. Setelah memastikan kondisi anaknya, mempertimbangkan kondisi mental anaknya, ia dan suami memutuskan membawanya pulang ke Blitar.

Pertimbangan dibawa pulang itu diambil karena kondisi pasien berjubel di rumah sakit. Kenyataan itu membuat ia tidak tega jika anaknya tetap dirawat di rumah sakit di Malang.

Dibawa pulang adalah pilihan terbaik hingga kemudian dibawa ke rumah sakit di Kabupaten Blitar.

Insiden 1 Oktober 2022 ini menjadi pengalaman berharga bagi Rina Wahyuni sebagai orang tua. Kondisi anak pertamanya itu hingga kini belum pulih. Selain medis, upaya nonmedis juga dilakukan demi kesembuhan sang anak.


Ingin jadi polisi

Kejadian tragis di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, menangguhkan harapan Muzaki dan orang tuanya untuk mendaftar menjadi polisi. Sejak lulus tahun lalu, Muzaki langsung daftar di Polri dan TNI, namun kala itu tidak lolos.

Kesempatan untuk mewujudkan menjadi polisi terus dicoba. Hingga kemudian, Muzaki mengambil pelatihan khusus sebelum mendaftar untuk mengikuti seleksi. Pelatihan pun sudah berjalan dua pekan, namun harapannya untuk bisa kembali daftar harus tertunda, karena insiden ini. Keluarga pun masih fokus pada upaya penyembuhan dan pemulihan sebelum Muzakki berjuang lagi mendaftar di kepolisian.

Hingga kini, lengan kirinya masih diperban akibat luka tertindih suporter lainnya dalam insiden di Stadion Kanjuruhan itu.

Meskipun demikian, sang ibu tetap optimistis kesehatan anaknya cepat pulih, sehingga berbagai uapaya ditempuhnya.

Hal itu juga dikuatkan Menteri Sosial Tri Rismaharini yang menyerahkan bantuan untuk korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Bantuan diberikan kepada keluarga korban di Kantor Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Sabtu (8/10).

Mensos sempat berdialog dengan Muzaki dan kedua orang tuanya. Cita-cita menjadi apa juga sempat ditanyakan Mensos Risma dan dijawab ingin menjadi polisi oleh Muzaki.

Mendengar itu, Mensos Risma memberikan semangat kepada Muzaki agar ia lekas pulih dari cedera sebelum mendaftar di kepolisian. Hal itu pun juga langsung diamini Muzaki dan kedua orang tuanya.

Mensos Risma memberikan bantuan untuk keluarga korban tragedi di Stadion Kanjuruhan. Ada lima warga Kabupaten Blitar yang meninggal dunia dalam peristiwa itu, 11 orang mengalami luka sedang, dan dua orang lainnya luka berat. Hingga kini, dua orang itu masih dirawat intensif di rumah sakit.

Selain data tersebut, ternyata masih ada korban lainnya yang menurut Tagana Kabupaten Blitar belum tercatat. Setidaknya, ada 10 orang korban Tragedi Kanjuruhan asal Blitar yang belum terdata karena mereka baru ditemukan.

Tagana Kabupaten Blitar mencatat kondisi para korban juga masih trauma. 

Data tambahan itu diutarakan Safin dari tagana Kabupaten Blitar, saat diminta memberikan masukan di hadapan Mensos secara langsung. Hal itu langsung ditanggapi Mensos, agar nama-nama yang belum masuk segera diajukan agar nantinya mereka mendapat bantuan.

Pemerintah Kabupaten Blitar berterima kasih atas perhatian yang diberikan pemerintah pusat untuk warga Kabupaten Blitar yang menjadi korban tragedi di Stadion Kanjuruhan itu.

Animo warga Kabupaten Blitar untuk menonton bola memang tinggi, termasuk menonton secara langsung ke Stadion Kanjuruhan, sehingga saat ada tragedi itu juga terdata warga Blitar menjadi korban.

Setelah kejadian itu Pemkab Blitar terus koordinasi mendata korban hingga menyiapkan ambulans.

Tragedi itu sudah terjadi. Bukan waktunya kita saling melempar kesalahan atas peristiwa itu. Kita sepakat bahwa peristiwa di Kanjuruhan adalah yang terakhir dan menjadi pelajaran berharga untuk pelaksanaan pertandingan sepak bola di masa mendatang agar lebih baik lagi. (ant/mii)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Momen Kocak Maarten Paes Dendangkan Lagu Tak Gendong Sambil Joget, Bikin Luna Bijl Terheran-heran: Help Me!

Momen Kocak Maarten Paes Dendangkan Lagu Tak Gendong Sambil Joget, Bikin Luna Bijl Terheran-heran: Help Me!

Maarten Paes tengah menikmati liburan bersama kekasihnya di Bali. Ada momen lucu yang terekam Luna Bijl saat Paes berdendang lagu Tak Gendong. Seperti apa?
Bacaan Doa Bangun Tengah Malam Sesuai Ajaran Nabi Muhammad SAW agar Hati Tetap Tenang

Bacaan Doa Bangun Tengah Malam Sesuai Ajaran Nabi Muhammad SAW agar Hati Tetap Tenang

Bacaan doa bangun tengah malam berasal dari ajaran Nabi Muhammad SAW sebagai amalan untuk meminta perlindungan setelah terbangun dari tidur pada malam hari.
Erick Thohir Belum Akan Berhenti Naturalisasi Pemain Keturunan, Indonesia Butuh 150 Pemain Terbaik untuk Perkuat Timnas

Erick Thohir Belum Akan Berhenti Naturalisasi Pemain Keturunan, Indonesia Butuh 150 Pemain Terbaik untuk Perkuat Timnas

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir belum akan berhenti lakukan naturalisasi pemain keturunan demi perkuat Timnas Indonesia.
Universitas Islam Makassar Buka Mata Kuliah Ko-Kurikuler Pencak Silat Pagar Nusa, Dihadiri Sekitar 1.000 Mahasiswa

Universitas Islam Makassar Buka Mata Kuliah Ko-Kurikuler Pencak Silat Pagar Nusa, Dihadiri Sekitar 1.000 Mahasiswa

Universitas Islam Makassar (UIM) menggelar pembukaan Mata Kuliah Ko-Kurikuler (Ko-Kur) Pencak Silat Pagar Nusa pada Ahad (24/11/2024). 
Striker Vietnam Sebut Timnas Indonesia Calon Kuat Juara Piala AFF 2024: Mereka Buktikan dengan...

Striker Vietnam Sebut Timnas Indonesia Calon Kuat Juara Piala AFF 2024: Mereka Buktikan dengan...

Penampilan cukup baik di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 membuat Tien Linh memprediksi Timnas Indonesia akan menjadi ancaman di Piala FF 2024 nanti.
Paspor Merah Putih Diperkenalkan di ICAO, Punya Banyak FItur Canggih

Paspor Merah Putih Diperkenalkan di ICAO, Punya Banyak FItur Canggih

Paspor Merah Putih milik Indonesia resmi diperkenalkan di dalam Simposium program identifikasi pelancong ICAO (TRIP) yang berlangsung di Montreal, Kanada.
Trending
FIFA Resmi Umumkan Ranking Terbaru Tanggal Segini, Timnas Indonesia Melonjak Drastis Kangkangi Negara Eropa hingga Afrika

FIFA Resmi Umumkan Ranking Terbaru Tanggal Segini, Timnas Indonesia Melonjak Drastis Kangkangi Negara Eropa hingga Afrika

FIFA secara resmi akan mengumumkan ranking terbaru negara-negara anggotanya pada 28 November 2024, Timnas Indonesia pun dipastikan akan mengalami kenaikan yang drastis.
Motif Polisi Tembak Polisi di Sumbar Terungkap, Isu Bekingan Tambang Ilegal Mencuat

Motif Polisi Tembak Polisi di Sumbar Terungkap, Isu Bekingan Tambang Ilegal Mencuat

Baru-baru ini kembali terjadi kasus polisi tembak polisi yang menggemparkan. Kali ini kasus tersebut terjadi di Solok, Sumatera Barat.
Resmi Jadi Musuh, Sahabat Shin Tae-yong yang Putuskan Mualaf Langsung Tebar Ancaman Serius ke Timnas Indonesia Jelang Piala AFF 2024

Resmi Jadi Musuh, Sahabat Shin Tae-yong yang Putuskan Mualaf Langsung Tebar Ancaman Serius ke Timnas Indonesia Jelang Piala AFF 2024

Sahabat Shin Tae-yong yang memutuskan untuk menjadi mualaf, Lee Woon-jae langsung menebar ancaman serius setelah resmi menjadi musuh Timnas Indonesia jelang Piala AFF 2024.
Alasan AKP Dadang Tersangka Polisi Tembak Polisi Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana dan Terancam Hukuman Mati, Ternyata Soal Jumlah Peluru...

Alasan AKP Dadang Tersangka Polisi Tembak Polisi Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana dan Terancam Hukuman Mati, Ternyata Soal Jumlah Peluru...

Penyidik Polda Sumatera Barat (Sumbar) menjerat tersangka kasus polisi tembak polisi, AKP Dadang Iskandar dengan pasal pembunuhan berencana, apa alasannya?
Kronologi Kasus Polisi Tembak Polisi, Mulai dari AKP Ulil Ryanto Dikuntit sampai Tujuh Tembakan ke Rumah Dinas Kapolres Solok Selatan

Kronologi Kasus Polisi Tembak Polisi, Mulai dari AKP Ulil Ryanto Dikuntit sampai Tujuh Tembakan ke Rumah Dinas Kapolres Solok Selatan

Begini kronologi kasus polisi tembak polisi. Mulai dari pertemuan AKP Dadang Iskandar dan AKP Ulil Ryanto, sampai rentetan tembakan ke rumah dinas Kapolres.
Padahal Sudah Ditawari Belanda untuk Stay, Pemain Keturunan ini Justru Lebih Pilih Timnas Indonesia, Sampai Bilang...

Padahal Sudah Ditawari Belanda untuk Stay, Pemain Keturunan ini Justru Lebih Pilih Timnas Indonesia, Sampai Bilang...

Cerita unik pemain keturunan yang tetap lebih memilih untuk membela Timnas Indonesia meskipun sudah ditawari menetap di Timnas Belanda, ternyata ini alasannya.
Jika Tali Pocong Tak Dilepas, Arwah Jadi Gentayangan dan Tidak Tenang? Buya Yahya Sarankan Buka Talinya agar...

Jika Tali Pocong Tak Dilepas, Arwah Jadi Gentayangan dan Tidak Tenang? Buya Yahya Sarankan Buka Talinya agar...

Apakah tali pocong harus dilepas jika akan dikuburkan? Jika tidak dilepas, apakah tali pocong bisa membuat arwah jadi gentayangan? Buya Yahya jelaskan hal ini.
Selengkapnya
Viral