Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengalokasikan anggaran Rp30 triliun untuk pengadaan alat intervensi non-bedah bagi pasien penderita penyakit katastropik di seluruh kota/kabupaten di Indonesia.
Ia menjelaskan alokasi dana tersebut mencukupi untuk pengadaan alat intervensi non-bedah di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan provinsi dan 514 Kabupaten/kota di Indonesia.
Menkes mengatakan saat ini jumlah fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan spesialis bedah belum memadai.
Dari 34 provinsi, kata dia, baru 20 provinsi yang bisa melakukan tindakan menggunakan metode cathlab, sementara 14 provinsi lainnya masih belum mampu menyediakan pelayanan penyakit katastropik seperti stroke, ginjal, dan gangguan jantung.
Ia mengatakan penyakit stroke menjadi penyakit penyebab kematian tertinggi kedua di dunia pada 2015 dan penyebab kematian tertinggi di Indonesia pada 2014.
Prevalensi stroke di Indonesia tahun 2018 berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur di atas 15 tahun sebesar 10,9 persen, atau diperkirakan sebanyak 2.120.362 orang.
Load more