Tak hanya itu, Ade Armando menyebut bahwa dia menudkung tindakan polisi saat tragedi di Kanjuruhan itu.
"Dengan gaya preman (Aremania) masuk ke lapangan, petentengan. Dalam pandangan saya, polisi sudah melaksanakan kewajibannya," kata Ade Armando.
Adapun Ade Armando mengungkapkan dirinya menyalahkan kelakuan suporter Arema FC yang masuk ke lapangan sepakbola, sehingga mengakibatkan berjatuhan korban jiwa.
"Pangkal persoalan adalah kelakukan sebagai suporter Arema FC yang menyerbu lapangan. Mereka sombong, bergaya preman, menantang, merusak dan menyerang. Gara-gara mereka tragedi itu terjadi," kata Ade Armando.
Selain itu, Ade Armando katakan dirinya tidak bersependapat bahwa tragedi tersebut harus menyalahkan aparat keamanan sepenuhnya dengan penggunaan gas air mata.
"Ketika Polisi menggunakan gas air mata, itu adalah tindakan sesuai protap ketika mereka harus mengendalikan kerusuhan yang mengancam jiwa," kata Ade Armando.
Dilaporkan
Load more