"Jadi sering kali di belakang surveyor ini ada mungkin perelisihan pribadi atau disuruh untuk memprovokasi. Nah itu yang menyebabkan kita tidak percaya lembaga survei. Apalagi tidak ada suatu lembaga survei yang mendetail, mau mengatakan uangnya dari sini lo, silahkan di audit, jadi selama itu tidak dibuka, itu tak bisa dipercaya," ujarnya.
Selanjutnya, ketika ada pertanyaan apakah rakyat bisa menyalonkan presiden dan di mana mendaftarkan diri. Rocky Gerung mengungkapkan, bahwa memang filosofinya demokrasi tidak boleh habis dibagi dalam partai. Maka dari itu, ia katakan, perlu calon independen, oposisi, dan perlu masyarakat sipi.
"Jadi pikiran dia si multi player ini, membuat kita menduga di ranah bawah memiliki pikiran-pikiran kritis. Misalnya, saya mau jadi presiden dan saya mampu, kenapa harus lewat partai? Ya karena ini demokrasi itu harus lewat partai, bukan begitu, demokrasi itu tidak boleh habis dibagi di dalam partai, harus ada wilayah yang kita anggap itu non partisan," tuturnya.
Tak hanya itu saja, ada pertanyaan soal bagaimana jika dibuat undang-undang agar menteri juga dipilih oleh rakyat. Rocky Gerung sebutkan, bahwa perntanyaan itu adalah sebagai bentuk prustasi. Sebab, ia katakan seperti yang dilihat soal kinerja Menteri Perdaganagan, yang menyatakan tidak susidi, karena kalau subsidi soal minyak goreng, maka tidak bisa membangun jalan tol.
"Iya kalau gitu biarkan aja ke pasar, mekanis pasar yang turun. Lalu anda apa fungsinya? kalau diselesaikan di pasar, ya anda berarti tidak perlu kan? Jadi memang kekalutan itu membuat rakyat itu datang ide yang radikal, ya kita pilih aja menterinya kalau gitu," pungkasnya. (Aag)
Load more