Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan warga soal hunian berbahaya di samping jalur menara saluran listrik udara tegangan tinggi (SUTT) seperti di Kampung Susun Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Kalau saya usul, cek regulasinya. Terus menurut regulasinya berapa jaraknya, cocok enggak (dengan yang di Kampung Susun Bayam). Kalau enggak cocok, nah reportase," kata Anies Baswedan saat meresmikan Kampung Susun Bayam di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (12/10/2022).
Menurut Anies, Badan Usaha Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo atau PT Jakpro (Perseroda) bidang konstruksi sudah memperhatikan risiko keamanan gedung itu dengan sebaik-baiknya.
Pandangan Anies didukung oleh Direktur Dukungan Bisnis PT Jakpro (Perseroda) M Taufiqurrachman yang menuturkan upaya untuk menjaga keamanan bagi setiap penghuni Kampung Susun Bayam menjadi perhatian nomor satu.
"Dari hitungan pembangunan teknis bangunan, ini sudah mengikuti regulasi yang diperlukan untuk bangunan yang berada di sekitar lokasi SUTT itu. Jadi sudah memenuhi regulasi yang ada," tutur Taufiqurrachman.
Mengacu Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2021 tentang Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minimum pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), disebutkan adanya larangan mendirikan bangunan dan menanam tanaman yang memasuki ruang bebas minimum serta bermain layang-layang, balon udara, drone, dan/atau sejenisnya di sekitar jaringan transmisi tenaga listrik.
Untuk SUTT 150 KV jenis tiang baja memiliki ruang bebas minimum enam meter. Sedangkan jarak Kampung Susun Bayam dengan SUTT di Tanjung Priok diperkirakan juga sekitar lima sampai enam meter, namun jarak tersebut belum dikonfirmasi oleh pihak Jakpro.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Kampung Susun Bayam untuk warga terdampak penggusuran rumah bedeng di sepanjang rel kereta api kawasan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara.
Kendati demikian, Anies menilai meski masyarakat di Kampung Bayam adalah mayoritas prasejahtera, namun bukan berarti mereka disingkirkan dari kawasannya.
“Kampung Bayam memang mayoritas masih prasejahtera, tapi bukan berarti mereka boleh disingkirkan, bukan berarti mereka dianggap tak penting. Mereka adalah warga yang punya hak yang sama,” tutur Anies, di Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara, Rabu (12/10/2022).
Politikus independen ini menyatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membangun stadion bertaraf internasional tetapi tidak boleh melukai kampung yang tinggal bersebelahan.
“JIS dikerjakan dengan cara modern, dikerjakan dengan menghormati hak asasi, dikerjakan dengan menempatkan mereka setara sebagaimana warga-warga yang lain,” ujarnya.
Anies merasa bangga bahwa kini Kampung Susun Bayam dibangun dengan sangat baik tanpa menciderai perasaan masyarakat terdampak penggusuran.
“Ini mudah-mudahan nanti jadi contoh bahwa ketika kita melakukan pembangunan, maka libatkan semua yang ada bukan ambil cara mudah, simpel, tapi tidak mencerminkan keadilan sosial,” katanya.
“Ini direlokasi jauh kemudian dari lokasi, menonton tempat itu tumbuh berkembang, nah ini yang kita harapkan nanti bisa menjadi contoh dan kalau lihat bangunannya tidak kalah dari bangunan-bangunan rumah yang ada di private sektor,” pungkasnya (ant/agr/ade)
Load more