Jakarta - Komisioner Komnas HAM Choirul Anam angkat suara terkait temuan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) soal lempar tanggung jawab dari beberapa pihak yang diduga enggan disalahkan terkait tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Menurut Anam, pihaknya belum mengetahui pasti terkait adanya temuan TGIPF tersebut.
"Kami enggak tahu. Namun, biasanya kalau di Komnas HAM, ya, ketika semua pihak memberi keterangan, kami uji," ujar Anam di Komnas HAM, Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Anam menjelaskan pihaknya akan menghargai pihak mana pun yang memberi keterangan terkait penyelidikan tragedi Kanjuruhan.
Oleh karena itu, dia menegaskan Komnas HAM akan lebih fokus terhadap uji keterangan dari para pihak yang diundang.
"Kami akan uji keterangan itu dengan apa yang kami dapatkan di lapangan. Kami uji denhan norma-norma yang ada," jelasnya.
Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Mohammad Choirul Anam
Menurutnya, Komnas HAM akan menguji setiap keterangan yang diberikan dari para pihak yang diduga terlibat terkait tragedi Kanjurahan.
Dia mengatakan hal itu yang akan menjadi kesimpulan Komnas HAM jila ada pebandongan antara fakta dan norma yang menjadi ukuran kemanusiaan.
"Namun, kami sangat menghormati dan menghargai proses datangnya semua orang yang memberikan keterangan pada kami," imbuhnya.
PT Liga Indonesia Bersatu (LIB) Mangkir
Dipanggil Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) atas kasus tragedi Stadion Kanjuruhan, PT Liga Indonesia Bersatu (LIB) mangkir, Kamis (13/10/2022).
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan bahwa pihak PT LIB tak bisa datang lantaran masih melakukan pemeriksaan di Polda Jawa Timur.
"Hari ini broadcaster-nya dan PSSI," ujar Choirul Anam di Kantor Komnas HAM, Kamis (13/10/2022).
Anam melanjutkan bahwa sampai kini ia masih melakukan komunikasi dengan pihak PT LIB untuk membuat jadwal pemeriksaan uang. Ia berharap pihak PT LIB dapat diperiksa segera.
"PT LIB sampai saat ini sebenarnya komunikasinya kita berharap besok atau Senin karena sedang ada pemeriksaan dengan kepolisian, di Polda Jatim," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, setelah melaporkan temuan-temuan dari penyelidikan tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM agendakan pemanggilan kepada PT LIB dan Direktur Utama Indosiar besok.
Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang
Dalam agenda besok, Komnas HAM berharap pihak PT LIB dan Dirut Indosiar dapar hadir sehingga peristiwa tersebut menemui titik terang.
"Kami mengagendakan untuk melakukan permintaan keterangan terhadap Direktur PT LIB, Dirut Indosiar sebagai broadcasternya, ahli hukum olahraga, dan PSSI. Kami rencanakan besok. Kami berharap semua pihak yang kami rencanakan untuk permintaan keterangan besok bisa bekerja sama dengan kami untuk membuat terangnya peristiwa," ujar Komisioner Komnas HAM, Chairul Anam dalam keterangan pernya, Rabu (12/10/2022).
Ia menegaskan bahwa pendalaman yang dilakukan Komnas HAM ini adalah upaya untuk memperbaiki sepak bola Indonesia.
"Kami lakukan dalam konteks ini untuk korban dan untuk perbaikan sepakbola kita sehingga tidak boleh lagi ada korban-korban berikutnya. Ini soal tata kelola sepakbola, soal tata kelola keamanan dan soal perlindungan HAM," lanjutnya.
Polisi Sempat Minta Tiket Dikurangi, Panpel Tak Turuti
Temuan terbaru Komnas HAM atas tragedi Kanjuruhan, Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat sempat meminta jumlah penonton dikurangi sesuai kapasitas stadion.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan bahwa AKBP Ferli telah mengirim surat kepada PT LIB dan panitia pelaksana terkait jumlah tiket yang seharusnya dikurangi.
"Kapasitas resmi Stadion Kanjuruhan adalah 38.054 penonton, sehingga Kapolres di saat seperti komunikasi tidak bisa berubah dan sebagainya memang membuat surat kepada PT LIB dan kepada Panpel. Itu meminta supaya tiket dikurangi, itu juga kami dapat cukup lengkap komunikasinya, termasuk dokumen resminya, termasuk apa konteksnya itu sampe dimunculkan angka diminta supaya dikurangi," jelas Anam dalam siaran persnya, Rabu (12/10/2022).
Sebuah mobil polisi terbalik akibat kericuhan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim, Minggu (2/10/2022).
Anam menyebut bahwa permintaan dari Kapolres tidak dipenuhi lantaran tiket pertandingan Arema FC vs Persebaya yang sudah dicetak sebanyak 43 ribu.
"Sudah ada permintaan penurunan, tapi ya itu kondisinya karena sudah dicetak 43 ribu, sudah dipesan 42.516 tiket," lanjutnya.
Semua Pintu Stadion Kanjuruhan Terbuka
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memaparkan temuan timnya pada tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober 2022. Salah satu temuan Komnas HAM menyebutkan bahwa semua pintu keluar di tribun stadion Kanjuruhan terbuka saat peristiwa kerusuhan terjadi.
"Ditemukan kondisi pintu tribun terbuka, meskipun yang dibuka pintu kecil, termasuk tribun 10, tribun 11, tribun 12, tribun 13 dan tribun 14," kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, pada keterangan pers di Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Choirul menambahkan, informasi yang beredar di media sosial bahwa pintu keluar dari tribun penonton ditutup adalah tidak benar.
"Ini yang membuat hiruk pikuk di awal, karena di sosial media disebutkan pintu tertutup. Tapi kami temukan semua pintunya terbuka, kami konfirmasi, dan firm termasuk dari berbagai video yang ada," kata Anam.
Selain itu, pihaknya juga memiliki rekaman video yang menjadi kunci bahwa kondisi pintu keluar tribun memang terbuka.
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).
"Kami juga punya video kunci, eksklusif yang memperlihatkan bahwa semua pintu tribun itu terbuka," tegasnya.
Sementara itu, Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menambahkan bahwa pihaknya telah turun untuk melakukan investigasi Tragedi Kanjuruhan tak lama setelah peristiwa terjadi.
"Persis sehari setelah peristiwa, tim pemantauan penyelidikan sudah sampai di Malang dan melakukan serangkaian kegiatan," kata Beka.
Tim Komnas HAM, kata Beka, kemudian meminta keterangan kepada sejumlah pihak, diantaranya, manajemen dan pengurus Arema FC, Pemain Arema, Bupati Malang dan jajarannya, Jajaran Brimob, Jajaran TNI tempur atau Zipur yang ikut mengamankan.
Kemudian kepada jajaran Polres Malang dan juga Mantan Kapolres Malang, keterangan saksi dan korban, BPBD kota Malang, BPBD Kabupaten Malang dan BPBD Kota Batu. Serta keterangan dari panitia pelaksana, security officer dan stewart saat pertandingan.
Diketahui, Tragedi Kanjuruhan terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya digelar di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). Dalam tragedi ini, sebanyak 133 orang meninggal dunia, dan ratusan lainnya mengalami luka.
Diduga banyaknya korban tewas dan luka akibat terjadi kekerasan dan penggunaan gas air mata usai laga pertandingan itu. Presiden Joko Widodo juga kemudian membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta tragedi ini. (lpk/ree)
Load more