Sambungnya menjelaskan, untuk yang kedua, ia katakan, Polisi harus ciptakan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dan itu harus diperhatikan. Di mana hal ini, ia katakan, sebagai masalah persepsi, karena rasa aman dan nyaman masyarakat itu jangan menjadi terkurangi atau hilang. Sebab, Polri sebagai pengayom masyarkat.
"Hal-hal yang kecil-kecil, tolomg betul-betul dilayani itu. Seperti masyarakat kehilangan sesuatu, layani dengan cepat sehingga rasa aman itu menjadi ada," pungkasnya.
Selanjutnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga katakan, bahwa saat ini sudah masuk tahun politik dan tahapan pemilu sudah berjalan sejak Juni yang lalu.
Oleh sebab itu, mantan Wali Kota Solo itu mengingatkan Polri harus menunjukkan solidaritas di internal Polri terlebih dahulu.
"Rampung, kemudian solidaritas Polri dan TNI. Itu yang akan mengurangi tensi politik ke depan, solidiritas, harus ada kepekaan, posisi politik ini seperti apa sih. Karena sudara-saudara pimpinan pimpinan tertinggi di wilayah masing-masing," bebernya.
Jokowi juga ingatkan sense of politic-nya juga harus ada dan tidak bermain politik tetapi mengerti masalah politik. Sebab, ia katakan, negara akan masuk dalam tahapan tahun politik.
"Kalau dilihat Polri solid, kalau dilihat Polri solid, kemudian bergandengan dengan TNI solid. Ini bolak-balik saya sampaikan, saya memberikan jaminan, stabilitas keamanan kita, satbilitas politik kita pasti akan baik. Enggak ada yang berani coba-coba, kalau coba-coba ya tegas saja," kata Presiden Jokowi kepada jajaran pejabat utama Polri.
Load more