LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Jaksa Penuntut Umum saat bacakan dakwaan atas terdakwa Ferdy Sambo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022).
Sumber :
  • tim tvonenews/Julio

Ini Runutan Dakwaan Obstruction Of Justice yang Dilakukan Ferdy Sambo

Terdakwa Ferdy Sambo menjalani sidang perdana kasus pembunuhan berencana dan Obstruction of Justice, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin (17/10/2022). 

Senin, 17 Oktober 2022 - 13:52 WIB

Mulanya, setelah evakuasi terhadap Yosua dilakukan di RS Kramat Jati, Hendra dan Benny berangkat menuju ke Kantor Divpropam Mabes Polri. Di perjalanan, Hendra menelepon Harun untuk menghubungi Agus Nurpatria agar segera datang ke kantor.

"Tujuannya untuk melakukan klarifikasi kebenaran peristiwa di rumah dinas terdakwa Ferdy Sambo tersebut," ungkap jaksa.

Jaksa menyebut Agus Nurpatria rupanya tiba lebih dulu datang di Divpropam Polri disusul Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf. Hendra kemudian melakukan klarifikasi kepada Eliezer hingga Kuat Ma'ruf tentang peristiwa tewasnya Yosua di rumah dinas Ferdy Sambo.

Jaksa menyebut Eliezer, Ricky hingga Kuat Ma'ruf membenarkan sesuai cerita yang telah diskenariokan oleh Ferdy Sambo.

Baca Juga :

"Saksi Hendra Kurniawan melakukan klarifikasi kepada Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Ricky Rizal Wibowo dan Kuat Ma'ruf yang telah berada di sana, dan pada intinya mereka menjelaskan dan membenarkan sesuai cerita yang telah diskenariokan oleh terdakwa Ferdy Sambo, sebelumnya perihal terjadinya penembakan di Komplek Perumahan Polri Duren Tiga Kelurahan Duren Tiga Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan," ungkap jaksa.

Malam harinya, Benny, sebut jaksa, mendapat telepon dari Deddy Murti yang isinya meminta agar Benny segera menghadap pimpinan. Di tengah perjalanan tepatnya di lantai 1 Biro Provos, Benny kemudian berpapasan dengan Ferdy Sambo.

Di situ, Benny pun bercerita dirinya dipanggil menghadap pimpinan dan Hendra akan mendampinginya. Lalu, apa kata Ferdy Sambo?

"Kemudian dijawab terdakwa Ferdy Sambo 'oh iya, jelaskan saja, nanti saya menghadap juga'," ungkap jaksa.

Setelah menghadap pimpinan, Hendra dan Ferdy kembali ke ruang pemeriksaan lantai 3 Biro Provos di mana saat itu masih ada Eliezer, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf. Ferdy pun mengatakan kepada mereka untuk menyamakan pikiran sesuai skenario yang telah dibuatnya tentang peristiwa tewasnya Yosua.

"Terdakwa Ferdy Sambo kembali ke ruangan pemeriksaan Biro Provos di lantai 3 dan langsung menemui Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Ricky Rizal Wibowo, dan Kuat Ma'ruf untuk menyampaikan dan menyamakan pikiran sesuai skenario yang telah dibuat sebelumnya atas peristiwa penembakan yang terjadi pada diri korban Nopriansyah Yosua Hutabarat," kata jaksa.

Ferdy Sambo sempat menghadap pimpinan usai kejadian pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat di Komplek Duren Tiga. Jaksa mengungkap Ferdy Sambo ditanya pimpinan apakah melakukan penembakan terhadap Yosua. Saat itu, Ferdy menjawab tidak.

Mulanya, usai kejadian pembunuhan itu terjadi, Ferdy Sambo memanggil Hendra Kurniawan, Benny Ali dan Agus Patria ke ruang pemeriksaan lantai 3 Biro Provos Mabes Polri. Ferdy, kata jaksa, menyampaikan harkat dan martabat keluarganya hancur karena Yosua.

"Setelah itu terdakwa Ferdy Sambo kembali memanggil saksi Hendra Kurniawan, Benny Ali, saksi Agus Nurpatria Adi Purnama dan Harun, menyampaikan bahwa ini masalah harga diri, percuma punya jabatan dan pangkat bintang dua kalo harkat dan martabat serta kehormatan keluarga hancur karena kelakuan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat," ungkap jaksa.

Masih di hadapan Hendra, Benny dan Agus, Ferdy mengatakan dirinya telah selesai menghadap pimpinan. Ferdy menyebut pimpinannya itu bertanya apakah dirinya menembak Yosua.

"'Saya sudah menghadap pimpinan dan menjelaskan, pertanyaan Pimpinan cuma satu yakni 'kamu nembak nggak Mbo?'' ungkap jaksa.

Ferdy pun menjawab tidak menembak Yosua. Ferdy berdalih dirinya tidak mungkin melakukan penembakan di dalam rumah karena senjatanya itu bisa membuat kepala seseorang pecah.

"Dan terdakwa Ferdy Sambo menjawab 'siap tidak Jenderal, kalau saya nembak kenapa harus di dalam rumah, pasti saya selesaikan di luar, kalau saya yang nembak bisa pecah itu kepalanya (jebol) karena senjata pegangan saya kaliber 45," ujar jaksa.

9 Juli, Sambo: Proses Sesuai TKP Saja

Kepada Hendra, Agus dan Benny, Ferdy meminta agar kejadian di Magelang, Jawa Tengah, tidak usah dipertanyakan. Dia pun meminta penanganan kasus ini diselesaikan sesuai skenarionya.

"Mohon rekan-rekan untuk masalah ini diproses apa adanya sesuai kejadian di TKP, keterangan saksi dan barang bukti yang diamankan. Untuk kejadian di Magelang tidak usah dipertanyakan, berangkat dari kejadian Duren Tiga saja. Baiknya untuk penanganan tindak lanjutnya di Paminal saja," ungkap jaksa membacakan arahan Ferdy Sambo yang tertuang dalam dakwaan.

Sehari setelah peristiwa pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat, Hendra Kurniawan menghubungi Ari Cahya dan meminta untuk mengecek CCTV Komplek Duren Tiga atas perintah dari Ferdy Sambo. Ternyata, total ada 20 CCTV di sekitar rumah dinas Ferdy Sambo itu.

Mulanya, pada Sabtu 9 Juli lalu sekitar pukul 07.30 WIB, Ferdy Sambo menelepon Hendra Kurniawan dan meminta pemeriksaan saksi-saksi terkait kasus tewasnya Brigadir Yosua dilakukan di Biro Paminal agar tak gaduh. Ferdy pun memerintahkan Hendra untuk mengecek CCTV di Komplek Duren Tiga, tempat pembunuhan Yosua terjadi.

Halaman Selanjutnya :
Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Dinas Sosial DKI Jakarta Jaring 5.998 PPKS Sepanjang 2024 Hingga Pulangkan 1.512 Orang Telantar ke Daerah Asal

Dinas Sosial DKI Jakarta Jaring 5.998 PPKS Sepanjang 2024 Hingga Pulangkan 1.512 Orang Telantar ke Daerah Asal

Dinas Sosial DKI Jakarta menjaring sebanyak 5.998 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) sepanjang 2024.
Polisi Janji Usut Tuntas Kasus Remaja Perempuan Dilecehkan Kakak Kelas Pakai Terong di Garut: Kami Sangat Hati-Hati...

Polisi Janji Usut Tuntas Kasus Remaja Perempuan Dilecehkan Kakak Kelas Pakai Terong di Garut: Kami Sangat Hati-Hati...

Polisi janji usut tuntas kasus remaja perempuan berusia 12 tahun dilecehkan kakak kelasnya pakai terong di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Presiden Prabowo Hadiri Acara Hari Pers Nasional, Sinyal Kuat Dukung Kemajuan Dunia Pers

Presiden Prabowo Hadiri Acara Hari Pers Nasional, Sinyal Kuat Dukung Kemajuan Dunia Pers

Penanggung Jawab Puncak Acara HPN Nurjaman Mochtar menjelaskan bahwa kehadiran Presiden Prabowo Subianto pada acara puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2025 dapat menjadi sinyal kuat akan komitmen pemerintah dalam mendukung kemajuan dunia pers.
Media China Tertawai Keputusan Timnas Indonesia Ganti Shin Tae-yong dengan Patrick Kluivert: Dia Tak Pernah...

Media China Tertawai Keputusan Timnas Indonesia Ganti Shin Tae-yong dengan Patrick Kluivert: Dia Tak Pernah...

Penunjukkan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong mendapatkan respons tidak mengenakan dari media ternama asal China.
Warga Jateng Waspada! BMKG Ungkap Potensi Cuaca Ekstrem pada 10-12 Januari

Warga Jateng Waspada! BMKG Ungkap Potensi Cuaca Ekstrem pada 10-12 Januari

BMKG prakirakan cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jateng pada 10-12 Januari 2025.
Jaksa Terima Penyerahan Tersangka Dugaan Korupsi Alkes Dinkes Buru

Jaksa Terima Penyerahan Tersangka Dugaan Korupsi Alkes Dinkes Buru

Jaksa penuntut umum Kejaksaan Tinggi Maluku menerima penyerahan tahap II berupa barang bukti dan tiga tersangka perkara dugaan tindak pidana korupsi Alkes Dinkes Buru dari penyidik Ditreskrimsus Polda Maluku.
Trending
Link Video Syur Kasus Pesta Seks Tukar Pasangan di Jakarta dan Bali

Link Video Syur Kasus Pesta Seks Tukar Pasangan di Jakarta dan Bali

Polda Metro Jaya mengungkap adanya jaringan pesta seks bertukar pasangan yang diselenggerakan di wilayah Jakarta hingga Bali.
Jengah Terus Dituding Jadi Biang Keladi Shin Tae-yong Dipecat dari Pelatih Timnas Indonesia, Mees Hilgers Akhirnya Akui Kalau Sebenarnya…

Jengah Terus Dituding Jadi Biang Keladi Shin Tae-yong Dipecat dari Pelatih Timnas Indonesia, Mees Hilgers Akhirnya Akui Kalau Sebenarnya…

Mees Hilgers jengah terhadap tudingan yang menyebut dirinya menjadi dalang di balik keputusan PSSI memecat Shin Tae-yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia.
4 Pemain Naturalisasi Kesayangan Shin Tae-yong Diprediksi akan Didepak Patrick Kluivert dari Starting Line Up Timnas Indonesia, Siapa Saja?

4 Pemain Naturalisasi Kesayangan Shin Tae-yong Diprediksi akan Didepak Patrick Kluivert dari Starting Line Up Timnas Indonesia, Siapa Saja?

4 pemain naturalisasi kesayangan Shin Tae-yong akan didepak Patrick Kluivert dari starting line up Timnas Indonesia jelang laga kontra Bahrain dan Australia.
Media Belanda Lempar Ancaman untuk Patrick Kluivert, Ungkap Risiko Gantikan Pelatih Timnas Indonesia Paling Lama Bertugas Sejak 1963

Media Belanda Lempar Ancaman untuk Patrick Kluivert, Ungkap Risiko Gantikan Pelatih Timnas Indonesia Paling Lama Bertugas Sejak 1963

Patrick Kluivert resmi diperkenalkan pada publik untuk menggantikan posisi mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. 
Tangan Kanan Shin Tae-yong Buka Suara Setelah Pemecatan Kepelatihan Timnas Indonesia: Ada Banyak Hal di Balik Layar

Tangan Kanan Shin Tae-yong Buka Suara Setelah Pemecatan Kepelatihan Timnas Indonesia: Ada Banyak Hal di Balik Layar

Adalah fisioterapis Timnas Indonesia, Huh Ji-sub yang mengungkapkan fakta di balik pemecatan mengejutkan Shin Tae-yong di awal pekan ini. 
PSSI Harus Bayar Kompensasi ke Shin Tae-yong Imbas Pemecatan Tak Sesuai Kontrak, Segini Nilainya

PSSI Harus Bayar Kompensasi ke Shin Tae-yong Imbas Pemecatan Tak Sesuai Kontrak, Segini Nilainya

"Angka (kompensasi Shin Tae-yong) sudah sesuai kontrak," ucap anggota Exco PSSI Arya Sinulingga.
Masih Ingat Sam Morsy? Eks Rekan Pemain Timnas Indonesia Elkan Baggott Ogah Pakai Ban Kapten Pelangi Buntut Beragama Islam

Masih Ingat Sam Morsy? Eks Rekan Pemain Timnas Indonesia Elkan Baggott Ogah Pakai Ban Kapten Pelangi Buntut Beragama Islam

Kapten Ipswich Town, Sam Morsy yang menjadi mantan rekan pemain Timnas Indonesia, Elkan Baggott pernah tolak memakai ban kapten pelangi karena penganut Islam.
Selengkapnya
Viral