Jakarta - Menyusul terus meningkatnya gagal ginjal akut pada anak, Pelaksana Tugas Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Yanti Herman menyatakan, jika orang tua perlu mewaspadai jika ada kemunculan sejumlah gejala yang mengarah pada gagal ginjal akut.
anti juga menambahkan, dengan adanya temuan gagal ginjal akut pada anak, orang tua harus selalu hati-hati, pantau terus kesehatan anak-anak, jika anak mengalami keluhan yang mengarah kepada penyakit gagal ginjal akut sebaiknya segera konsultasikan ke tenaga kesehatan, jangan ditunda atau mencari pengobatan sendiri.
Gejala gagal ginjal lain yang juga perlu diwaspadai orang tua adalah perubahan warna urine menjadi pekat atau kecoklatan.
Bila anak-anak warna urinenya berubah dan volume urine berkurang atau sama sekali tidak ada urine selama enam sampai delapan jam pada siang hari, Yanti mengatakan, orang tua harus segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat agar bisa mendapatkan penanganan medis.
Yanti menyampaikan bahwa pencegahan gangguan ginjal bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir usai aktivitas, makan makanan bergizi seimbang, tidak jajan sembarangan, dan minum air matang.
Sampai saat ini kasus gagal ginjal akut yang terjadi pada anak-anak di Indonesia belum diketahui pasti penyebabnya.
Pemerintah bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta telah membentuk tim untuk mengamati dan menyelidiki kasus gangguan ginjal akut pada anak.
"Belajar dari pandemi COVID-19, pemerintah tentu tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi dan kolaborasi dari seluruh pihak sangat diperlukan untuk mencegah, agar penyakit ini bisa dicegah sedini mungkin," demikian Yanti Herman. (ant/mii)
Load more