"Ferdy Sambo menanyakan maksud dari kedatangan Hendra Kurniawan S.IK dan Arif Rahman Arifin dan dijawab oleh Hendra Kurniawan hendak melaporkan apa yang sebenarnya yang dilihat oleh saksi Arif Rahman Arifin, dari rekaman CCTV," ungkap Jaksa.
Jaksa mengatakan, pengakuan dari Hendra dan Arif membuat Ferdy Sambo tidak mempercayainya.
Saat itu pula Ferdy Sambo bersikukuh dengan nada bicara yang emosi bahwa rekaman CCTV tersebut keliru.
"'Masa..Sih' kemudian Hendra Kurniawan meminta kepada Arif Rahman Arifin, untuk menjelaskan Kembali apa isi rekaman CCTV tersebut terkait dengan keberadaan Nofriansyah Yosua Hutabarat masih hidup pada saat Ferdy Sambo, datang ke TKP," ujar Jaksa.
"'Masa kamu tidak percaya sama saya'. Lalu Ferdy Sambo, menanyakan siapa saja yang sudah menonton rekaman CCTV tersebut dan disimpan dimana file rekaman CCTV tersebut," sambungnya.
Lantas, Jaksa menyamapaikan, Arif Rahman Arifin menjawab Chuck Putranto, Baiquni Wibowo, Ridwan Rhekynellson Soplanit melihat dan file tersebut tersimpan di flashdisk dan laptop yang merupakan milik Baiquni Wibowo.
"Ferdy Sambo mengatakan 'berarti kalau ada bocor dari kalian berempat'. Ferdy Sambo menjelaskan dengan wajah tegang dan marah. Kemudian Ferdy Sambo meminta Arif Rachman Arifin untuk menghapus dan memusnahkan file tersebut dengan kalimat 'Kamu musnahkan dan hapus semuanya'," pungkasnya. (raa/ree)
Load more