Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengawasi penanganan pasien yang mengidap penyakit gagal ginjal akut misterius yang menimpa sebagian besar anak berusia di bawah enam tahun.
"Saya terus koordinasi dengan Dinas Kesehatan. Nanti saya kabari," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Pendopo Balai Kota Jakarta, Kamis (20/10/2022).
Ia akan melakukan pemantauan ke sejumlah fasilitas kesehatan di Jakarta termasuk puskesmas untuk memastikan penanganan berjalan lancar.
"Pasti-pasti (pemantauan) ke puskesmas dan lainnya," imbuh Heru.
Meski begitu, tidak ada penambahan kasus kematian akibat gagal ginjal akut misterius itu.
Hingga saat ini, sudah ada 25 orang anak meninggal dunia berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI.
Dinas Kesehatan DKI menjelaskan gejala awal gagal ginjal akut misterius di antaranya demam, diare, muntah, dan batuk disertai pilek.
Kemudian, gejala lanjutan jumlah urine dan frekuensi buang air kecil berkurang, badan membengkak, penurunan kesadaran, dan sesak nafas.
Jika ditemukan gejala demam, diare, muntah, frekuensi buang air kecil berkurang, sebaiknya dalam 12 jam harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan.
Semakin cepat terdeteksi, semakin baik perbaikan penyakit jika ditangani khusus.
Adapun langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah gangguan ginjal diantaranya cukupi kebutuhan cairan harian sesuai usia, konsumsi makanan lengkap dan gizi seimbang.
Kemudian, terapkan pola hidup sehat, hindari mengonsumsi obat keras terbatas tanpa resep dokter.
Pihaknya meminta masyarakat tidak panik namun tetap waspada terutama jika jumlah dan frekuensi buang air kecil anak berkurang. (ant/put)
Load more