Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan pihaknya yakin Indonesia dapat menjadi pusat busana Muslim dunia.
“Busana Muslim yang tidak hanya dibuat oleh jenama besar. Kami di Kemendikbudristek melakukan seleksi ketat dalam menyeleksi busana yang ditampilkan pada Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 ini,” ujar Nadiem pada ajang JMFW di Tangerang, Banten, Sabtu.
Nadiem menjelaskan pihaknya melakukan kurasi ketat dengan melibatkan akademi dan juga praktisi yang mumpuni pada bidang busana. Hasilnya ditampilkan 60 karya busana yang merupakan karya siswa SMK dan juga mahasiswa pendidikan tinggi vokasi, serta penampilan spesial dari lembaga kursus dan pelatihan.
“Sumber daya manusia vokasi memiliki kapabilitas untuk bersaing pada bidang busana di dunia. Tentunya, kami ingin lebih banyak yang terlibat. Dengan berbagai terobosan, kami terus meningkatkan SDM vokasi dengan berbagai unggulan lainnya seperti SMK Pusat Keunggulan dan Kampus Merdeka Vokasi,” terang Nadiem.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, mengatakan keterlibatan lembaga pendidikan vokasi dalam ajang tersebut merupakan upaya dalam mendukung kepulihan Indonesia pasca pandemi COVID-19.
“Pendidikan vokasi menunjukkan kiprahnya, dengan turut mendukung ekonomi halal dan bisa masuk ke kancah dunia,” kata Kiki.
Saat ini, terdapat sebanyak 1.130 kompetensi keahlian dan 15 perguruan tinggi vokasi yang memiliki program studi tata busana. Pihaknya juga melakukan riset-riset terapan yang bermanfaat untuk pengembangan tata busana ke depan.
Plt Direktur Mitras Dudi Ditjen Vokasi Kemendikbudristek, Saryadi, mengatakan terdapat dua perguruan tinggi vokasi yang menampilkan hasil riset terapan yakni Universitas Kristen Maranatha dengan Batik Lasem dan juga Politeknik Negeri Media Kreatif yang mengusung tema keberlanjutan dengan menampilkan busana dari olahan limbah masker.(ant/chm)
Load more