Jakarta - Polisi mengungkapkan bahwa pria berinisial R (36), tersangka pembunuhan wanita yang jasadnya ditemukan di kolong Tol Becakayu memiliki trauma masa kecil.
"Hasil sementara pemeriksaan baru disampaikan kepada kami bahwa pelaku mempunyai trauma masa kecil," ujar Hengki Haryadi kepada wartawan, Minggu (23/10/2022).
"Karena sering dipukuli oleh orang tuanya, pelaku memiliki emosi yang meledak-meledak," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap pria diduga sebagai pembuang jasad wanita berinisial AYR (36) yang ditemukan di kolong Tol Becakayu, tepatnya di Jalan Raya Kalimalang, Jatibening, Pondok Gede.
"Iya, yang membuang korban sudah diamankan," jelas Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi kepada wartawan, Selasa (18/10/2022).
Kendati begitu, Hengki menyebut penangkapkan terduga pelaku berinisial R dilakukan oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya di daerah Pondok Gede, Bekasi.
"Laki-laki inisial R diamankan di Pondok Gede siang tadi," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, pembunuhan seorang wanita berinisial AYR di Apartemen Green Pramuka sempat membuat geger. Pasalnya mayat korban ditemukan dalam keadaan terbungkus plastik di kolong Tol Becakayu.
Pembunuhan tersebut ternyata didalangi oleh Christian Rudolf Tobing (36), yang mana pelaku dan korban saling kenal. Rudolf Tobing sempat terekam kamera CCTV saat membuang mayat korban, bahkan sempat menyapa penghuni apartemen lainnya saat berada di dalam lift seraya membawa mayat Icha.
Kini terkuak skenario Rudolf Tobing dalam menghabisi nyawa Icha jelang detik-detik pembunuhan hingga dibuang ke kolong tol Becakayu, Minggu (23/10/2022).
Skenario Rudolf Tobing
(Rudolf Tobing, Tersangka Pembunuhan Wanita di Bawah Tol Becakayu)
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga membeberkan detik-detik pembunuhan yang dilakukan Christian Rudolf Tobing (36) terhadap Ade Yunia Rizabani alias Icha atau I (36) sebelum akhirnya mayat Icha dibungkus plastik dan dibuang ke kolong Tol Becakayu, Bekasi.
Kata Panji, mulanya pelaku menargetkan calon korban berinisial H dengan cara menghubungi adiknya melalui salah satu media sosial hingga bertukar nomor. Pelaku mengatakan dirinya akan memberikan surprise ke calon korban H.
"Namun itu tidak ditanggapi oleh adik calon korban yang berinisial H, akhirnya pelaku mulai berpikir karena agak sulit dan harus bergeser ke target kedua yaitu yang berinisial I," ujar Panji dalam keterangan di Jakarta pada Jumat, 21 Oktober 2022.
Panji menerangkan pelaku sudah cukup lama mengenal I lantaran pernah berada dalam satu komunitas yang sama dan beberapa kali melakukan siaran bersama. Pelaku juga mengetahui bahwa I tidak akan menolak jika dirinya mengajak untuk siaran YouTube atau podcast bareng.
"Setelah dihubungi dan saudari Icha mengiyakan podcast rohani lalu berjanjilah pelaku dan korban bertemu pada Senin," kata dia lagi.
Saat itu, pelaku menjemput korban di daerah Meruya dan berjalan menuju apartemen di wilayah Jakarta Pusat yang disewa selama 1 hari. Dalam perjalanan, pelaku membuat skenario terkait podcast rohani yang didalamnya akan ada sponsor kalung kesehatan.
Kata Panji, korban menyetujui skenario podcast dan sponsor yang disampaikan pelaku. Dalam skenario tersebut, alur promosi kalung kesehatan itu dimulai saat Icha berperan sebagai korban penculikan dan diikat tangan hingga kakinya menggunakan kabel tis.
"Itu disetujui korban, saat kaki dan tangan terikat, pelaku langsung berbicara dengan korban bahwa sebenarnya pelaku membohonginya," ucap Panji.
Pelaku Rudolf saat itu menanyakan kedekatan Icha dengan calon korban H yang akhirnya menimbulkan perdebatan. Tak hanya berdebat, pelaku juga sempat menampar korban namun mendapatkan perlawanan sebelum pembunuhan terjadi.
"Di situ, korban bertanya lagi kamu ada di kubu mana, saya atau H? Dijawab korban, ada di bagian kamu, selanjutnya pelaku berbicara dan meminta korban membantunya menghabisi nyawa H dengan cara memberikan sejumlah uang," ungkap Panji.
Saat itu, pelaku kemudian mentransfer uang dari rekening korban sebanyak Rp19,5 juta. Rudolf juga menyuruh Icha menelepon keluarganya dan meminta transfer uang sebesar Rp10 juta. Setelah menerima sejumlah uang, Rudolf justru kembali melakukan penganiayaan terhadap korban degan menampar korban dua kali hingga akhirnya membunuh korban dengan cara dicekik.
"Pelaku kembali bertanya, apakah kalau saya melepaskan kamu, kamu tidak akan melaporkan saya? Walaupun dijawab tidak akan melaporkan, tapi pelaku tidak percaya karena ada pembicaraan di dalam mobil sebelum ke apartemen. Itulah akhirnya pelaku langsung membunuh korban dengan mencekik," katanya.
Pelaku Sempat Tercatat Sebagai Pendeta Muda
Polisi sebut Rudolf selaku pelaku pembunuhan sekaligus pembuangan mayat wanita berinisial AYR di kolong Tol Becak Kayu, Kota Bekasi sempat tercatat sebagai pendeta muda. Hal itu disampaikan Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga.
Menurutnya keterangan tersebut didapat pihak kepolisian dari pengakuan pelaku saat pemeriksaan berlangsung.
"Berdasarkan keterangan pelaku, dia pernah menjadi pendeta muda," katanya saat dikonfirmasi, Jakarta, Jumat (21/10/2022).
Panjiyoga menuturkan pelaku mengaku sempat menjadi pendeta muda pada sebuah gereja yang terletak di kawasan Bogor, Jawa Barat. Saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman terkait pengakuan pelaku yang sempat menjadi pendeta muda itu.
"Pengakuan tersangka pernah menjadi pelayan di gereja ini masih di dalami lagi," ungkapnya. (pmj/muu/pdm/ade)
Load more