"HTI itu kan udah bubar, bukan? Jadi orang BNPT itu terlalu bernafsu untuk memframing. Tidak korelatif sama sekali, lagian di HTI tidak mungkin ada agenda-agenda seperti itu. Itu orang depresi yang dimanfaatkan orang yang bisnis isu keamanan," ujar Harits Abu Ulya.
Lebih lanjut dia jelaskan, soal pandangannya pribadi tentang kasus wanita berpistol bak seperti koboi itu. Di mana saat ini banyak diperbincangkan masyarakat Indonesia.
"Dari gesturenya itu sosok pribadi yang punya problem kejiwaan. Perlu pemeriksaan psikologisnya. Bisa saja dia 'mainan' atau seperti dijadikan 'alat simulasi' oleh pihak tertentu terkait dengan isu keamanan," ungkap Harits.
Harits melihat, tindakan wanita itu lakukan bukanlah ancaman yang serius. Sebab, senjata api yang digunakan merupakan pistol rakitan.
"Dengan pistol rakitan yang entah amunisinya itu bisa ditembakkan atau tidak. Jadi tidak perlu dibesar-besarkan dan membangun narasi yang tidak proporsional sama sekali," tegasnya.
Di samping itu, Harits Abu Ulya juga katakan, kemunculan permainan isu seperti ini sudah tidak lagi relevan jika digunakan pada saat ini.
"Kalau di munculkan isu ISIS di balik tindakan itu, menurut saya narasi tersebut sudah kadaluwarsa," katanya.
Load more