Jakarta - Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) merilis hasil evaluasi kinerja DPR RI. Salah satu yang disorot adalah dalam fungsi pengawasan.
Peneliti Formappi Lucius Karus menilai DPR hanya lebih banyak bicara daripada melakukan aksi untuk kepentingan rakyat. Selain itu, lembaga tersebut juga dinilai sering mengabaikan suara rakyat.
Dalam laporan Formappi, ada beberapa hal yang menjadi bukti DPR mengabaikan suara rakyat dan tidak membela kepentingan rakyat.
Pertama, Lucius menyoroti sikap DPR ketika pemerintah berencana menaikkan harga BBM. Menurut dia, DPR hanya diam atas protes dari berbagai elemen masyarakat yang minta rencana itu dibatalkan.
"DPR sebagai lembaga tidak mendengarkan jeritan mereka," kata Lucius di kantor Formappi, Jakarta Timur, Kamis (27/10/2022).
Kedua, soal wacana menaikkan daya listrik kelompok rumah tangga miskin dari 450 VA menjadi 900 VA. Ia mengatakan, Ketua Banggar DPR Fraksi PDIP Said Abdullah menunjukkan sikap membela PT. PLN.
"DPR seolah justru menjadi marketingnya PLN daripada berjuang untuk kesejahteraan rakyat," tuturnya.
Load more