Jakarta - Mantan Wakil Presiden (Wapres) Juzuf Kalla (JK) angkat bicara soal cawapres Anies Baswedan. Menurut dia, cawapres itu harus dilihat berdasarkan kinerja bukan hanya sebatas elektabilitas.
"Wakil itu pertama dinilai bukan popularitasnya, tapi dinilai bagaimana dia pengalaman membantu presiden," kata JK di Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022).
Ia kemudian membandingkan pengalaman dirinya, Budiono, hingga Maruf Amin yang pernah menjadi wapres. Ia mengklaim dirinya dan dua tokoh tersebut mampu duduk di kursi wapres meskipun tidak pernah kampanye.
"Coba dilihat semua, saya dua kali wapres, Pak Budiono, Pak Kyai, pernah kampanye enggak? Enggak pernah. Tapi harus bekerja dengan baik. Sehingga dinilai 'oh ini bisa'. Tentu bisa kerja sama enggak, bisa membantu enggak?" kata JK.
Ia menilai elektabilitas bukan menjadi tolak ukur utama orang tersebut dinilai bisa menjadi cawapres.
"Tapi dilihat dari apa yang dikerjakannya sekarang, orang akan menilai dia sanggup bekerja tidak," ujar dia.
Sebelumnya, Capres dari Partai NasDem Anies Baswedan mengaku belum menentukan pilihan soal sosok cawapresnya untuk Pilpres 2024.
Menurut dia, keputusan soal cawapres itu masih memiliki waktu yang lama. Sebab pendaftaran pasangan capres dan cawapres dijadwalkan pada November 2023.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga tidak menjawab saat disuruh memilih antara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres usulan Partai Demokrat, dan Ahmad Heryawan (Aher) sebagai cawapres usulan PKS.
"Masih panjang. Nanti, nanti, nanti," ujar Anies di Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022).
Lebih lanjut, mantan Mendikbud itu mengaku juga belum melakukan agenda kampanye. Namun, dirinya menyebut sudah bertemu sejumlah orang untuk bersilaturahmi.
"Baru ketemu orang-orang aja," kata dia.
Di hadapan awak media, Anies berjanji akan mengajak para wartawan jika dirinya memiliki agenda kegiatan
"Saya belum kemana-mana, nanti kalo pergi-pergi ku ajak," kata dia.
Selain itu, Anies juga mengungkapkan soal perkembangan Koalisi Perubahan yang terdiri dari PKS, NasDem, dan Demokrat.
Menurut dia, koalisi tersebut akan diumumkan jika sudah tiba saatnya.
"Nanti dong kalo udah siap," tandasnya. (saa/ppk)
Load more