"Pas masuk cuma lihat bagian kepala saja karena belum ditutup petinya. Nah pakaiannya udah rapih di dalem peti, terus aku berdoa kaya berdoa untuk almarhum tenang," tutur dia.
Sebelumnya, ada sebuah kejadian janggal yang dirasakan oleh Mahareza. Ketika tengah mendoakan Brigadir J. Terdengar sebuah bisikan dari belakang telinga Mahareza.
"Pas masuk (ruangan di Rumah Sakit) cuma lihat bagian kepala saja karena belum ditutup petinya. Nah pakaiannya udah rapih di dalam peti, terus aku berdoa kaya berdoa untuk almarhum tenang," ujar Mahareza dikutip dari Youtube Kompas TV.
"Nah pas berdoa itu di belakang aku kaya ada yg nyeletuk ‘udh belom si’. Ini orang lagi berdoa kaya terganggu juga tapi bodoamat dah karena lagi berdoa," sambung dia.
Kemudian, awalnya Mahareza sempat meminta kepada dokter forensik untuk melihat kakak kandung sambil memakaikan pakaian untuk terkahir kalinya. Dokter awalnya membolehkan hingga akhirnya mendapat sebuah larangan dari anggota provos yang bertugas menjaga jasad Yosua.
"Dokter sempat mau ceritain kronologinya ini loh hasil otopsinya. Eh langsung di cut, saya lupa yang cut. Cuma pangkatnya kombes pakaiannya provos," kata Mahareza.
Sebelumnya, Mahareza sempat menangis sedih saat bercerita dirinya sempat dilarang melihat jasad Brigadir J oleh seorang polisi berpangkat Kombes di hadapan Majelis Hakim.
Load more