Kemudian, ia katakan, kasus ini yang terlibat karena adanya pengaruh penguasa dan si penguasa itu meyakini sesuai dengan skenario awal seperti itu. Nah, ia sebutkan, tentunya hal ini pihaknya pilah-pilah dan diproses dengan etik.
“Dan beberapa orang juga sudah kita ptdh dan pada saat ini kami membuka ruang, supaya publik menemgetahui kita tidak menutup-nutupi dan transparasi harus kita tunjukkan. Dari proses eksomasi pada saat itu dan kemudian bagaimana proses perkembangan kasusnya, juga kita sampaikan ke publik, sehingga publik mengikuti bahwa kami serius. Karena ini merupakan pertaruhan kami,” tuturnya.
Ia juga beranggapan, publik dapat melihat saat ini, kasusnya sudah berpindah dari kepolisian, kejaksaan dan sekarang lagi disidangkan.
“Dan juga teman-teman di persidangan juga menyidangkan persidangan agar publik bisa melihat, bahwasanya ini adalah bagian dari upaya kami juga untuk membuat kasus ini terang. Ininjuga komitmen kami, bahwasanya kasu FS ini pihak kepolisian betul-betul serius menanganinya,” pungkasnya.
Di samping itu, orang nomor satu di kubuh Polri ini katakan, kasus itu belum selesai namun muncul lagi peristiwa Kanjuruhan dan yang terakhir dengan kasus sabu-sabu yang melibatkan Irjen Teddy Minahasa.
Sebelumnya diberitakan soal perkembangan Ferdy Sambo. Bahwasanya, sebuah pernyataan mengejutkan disampaikan di persidangan terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E, oleh pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak terkait Putri Candrawathi yang disebut ikut menembak Brigadir J, bahkan sempat menggoda sang ajudan, Sabtu (29/10/2022).
Putri Candrawathi mulai 'Keringat Dingin'? Bharada E Mengiyakan soal dia Pancing Gairah Brigadir J
Load more