Jakarta - Legenda tenis Indonesia, Yayuk Basuki, bergabung menjadi anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Untuk diketahui, PDIP menggelar Kursus Politik Pembekalan Anggota Baru PDI Perjuangan Se-Indonesia Tahun 2022.
Kegiatan itu adalah rangkaian aksi pembekalan terhadap hampir 200 ribu kader baru.
Amatan tvOnenews.com di lokasi, Yayuk menjadi salah satu peserta yang mengikuti pembekalan terhadap anggota baru parpol berlambang banteng itu di Sekolah Partai, Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (30/10/2022).
Saat ditemui di sela-sela acara, Yayuk menyebut dirinya memutuskan gabung PDIP karena menurutnya PDIP adalah partai yang konsisten memperjuangkan hak rakyat.
Hal itu yang membuat peraih medali emas Asian Games Bangkok 1998 tersebut bergabung ke partai banteng moncong putih itu.
"Kenapa saya bergabung di PDIP? Karena saya melihat dari sisi PDIP ini. Ideologi saya sebenarnya di situ dan selain dari partai nasionalnya sendiri. Saya merasa bahwa PDIP sangat konsisten membela dan memperjuangkan hak rakyat kecil," kata Yayuk, Minggu (30/10/2022).
Yayuk mengaku akan fokus ke beberapa isu setelah bergabung ke PDIP seperti urusan olahraga hingga Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Fokus itu diambil karena dirinya besar dari kalangan tenis dan belakangan ini seringkali membina para pelaku UMKM.
"Saya banyak membina pelaku UMKM. Jadi, saya rasa itu ingin saya lanjutkan. Masalah bagaimana nanti, tergantung kebijakan partai," ujar Yayuk.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya pada 2023 menerima 198.354 kader baru.
Menurut dia, seribu di antaranya melaksanakan pembekalan bagi kader baru pada hari ini.
"Kemudian, akan dilakukan secara terus-menerus di bawah tanggung jawab Pak Djarot selaku Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi," kata Hasto.
Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu berharap kader partai baru memiliki kesadaran ideologi yang berdasarkan Pancasila sampai pemahaman ajaran Bung Karno.
"Kemudian, kesadaran organisasi bahwa berpartai itu mengabdi pada bangsa dan negara. Berpartai itu tunduk kepada AD/ART partai. Bukan pada orang per orang," ucapnya.
"Kemudian, kesadaran politik tentang bagaimana mencapai cita-cita masyarakat adil dan makmur, pemahaman terhadap seluruh ideologi pemikiran Bung Karno, gagasan Trisakti Bung Karno yang dijabarkan dalam upaya membangun Indonesia berdikari di bidang ekonomi dan berdiri kokoh atas kebudayaan kita," tutupnya. (rpi/nsi)
Load more