Dedi yang datang ke lokasi menemukan fakta jika hal tersebut berasal dari air bekas cucian mobil tambang. Seharusnya airnya mengalir ke bak penampungan.
Namun aliran air cucian yang kotor akibat membawa sisa-sisa tanah itu justru mengalir ke tempat lain, hingga ke sungai. Bak penampungannya tak berfungsi dengan baik, terhalangi oleh bangunan warung.
“Akhirnya saya meminta sebagian warung dibongkar untuk dibuat aliran drainase ke bak penampungan. Tadi langsung dikerjakan oleh alat berat,” katanya.
Saat alat berat membuat parit tiba-tiba terjadi insiden yang menyebabkan lumpur menyembur hingga mengenai tubuh Dedi. Alhasil baju dan topi putih yang dikenakannya kotor hingga akhirnya berlumuran lumpur.
Meski begitu, Dedi justru malah tersenyum dan terus melanjutkan aktivitasnya hingga saluran tersebut bisa tersambung ke bak penampungan.
Dengan begitu, sungai tak lagi tercemari oleh lumpur sisa air bekas pencucian mobil tambang.
“Sekarang sudah ada solusi dan saluran sudah dibetulkan. Sehingga lingkungan tidak akan tercemari kembali,” kata Dedi Mulyadi. (ant/ind)
Load more