"Dan waktu itu kan belum ada sandiwara, belum terbongkar. Maksud saya, disitulah motivasi saya bisa masuk bahwa unsur-unsur pembunuhan berencana bisa lolos dari situ, kalau pasal 338 agak susah untuk lolos." sambung Hotman.
Pada kesempatan yang sama, Saor Siagian hadir sebagai narasumber Catatan Demokrasi. Ia dikenal sebagai inisiator Tim Advokat Penegakan Hukum dan Keadilan (TAMPAK), yang cukup vokal dalam mengawal dari pertama kali kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Saor Siagian tidak sepakat dengan ucapan dari Hotman Paris, dia meyakini kalau tangisan Ferdy Sambo adalah trik yang sengaja dibangun oleh Mantan Kadiv Propam Polri tersebut.
"Cuma kalau soal nangis-nangis itu, Pak Hotman itu sudah terbantahkan. Ternyata itu betul-betul trik yang dibangun oleh Sambo," Kata Saor.
Lebih lanjut, Saor menuturkan bahwa tangisan itu tak hanya dilakukan kepada ajudannya yakni Bharada E dan Bripka Ricky Rizal.
Tetapi Sambo juga melakukan adegan tangisan ke orang lain yaitu kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo hingga ke Komisioner Kompolnas RI, Poengky Indarti.
Jadi tangisan Ferdy Sambo dinilai adalah bagian dari perencanaan pembunuhan yang dilakukannya terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Terlihat Hotman Paris sempat kembali mau menjawab, namun ketika hendak berkata langsung disambar lagi oleh Saor Siagian.
Load more