Bandung, Jawa Barat - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil merespon terkait pemberitaan yang menyebutkan adanya cluster covid-19 di lingkungan sekolah di wilayah Bandung saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Menurut Emil, definisi cluster covid-19 di sekolah kurang tepat.
"Terkait tatap muka (PTM) yang sering wartawan tanya, itu ada definisi yang diluruskan, jadi sebenarnya bukan cluster. Hanya ada laporan anak sekolah, guru terkena covid belum tentu di sekolah, kira-kira begitu". kata Emil.
Menurut Emil, cluster covid-19 terjadi jika menyebar di satu titik.
"Jadi definisi klaster itu kalau menyebar di satu titik, ini kan nggak". Tambah Emil. Jadi bisa sedang di rumahnya, bisa si guru itu sedang dimana. Tapi karena profesinya guru dan si anak masuk kategori anak sekolah, itu kemarin ada definisi cluster jadi saya kira kurang tepat yah." tambah Emil.
Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluruskan soal definisi cluster Covid-19 di sekolah.
"Dia (siswa/guru) pernah covid kemudian dia ikut PTM dihitung sebagai cluster, karena itu yang kami minta kemendikbud meluruskan yah. Karena kalau ada cluster pasti komite (Pemprov) tahu kan. BOR kita cuma 6 persen, kasus menurun tiap hari. Kalu ada peningkatan (kasus covid) kan kami pasti lebih tahu." ucap Emil saat meninjau Gebyar Vaksin Disabilitas Jawa Barat, Sabtu (25/9).
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Jawa Barat mendapat kabar bahwa muncul cluster covid-19 saat pembelajaran tatap muka di sekolah mulai berlangsung. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menyebutkan, bahwa informasi itu tidak benar. (Tfn/Fhm)
Load more