Kapolri pada kesempatan yang sama juga mengecek fitur pengenalan wajah (face recognition) yang ada di sistem Command Center Polda Bali. Fitur pengenalan wajah itu memungkinkan polisi mengidentifikasi wajah orang-orang yang terekam oleh kamera pengawas (CCTV) di area Bali.
Di Command Center Polda Bali, polisi dapat mengenali wajah orang-orang yang melintas tidak hanya dari kamera pengawas, tetapi juga dari kamera yang terpasang di baju polisi (body-worn camera).
“Kami minta semuanya deteksi langsung baik yang menggunakan kamera statis, kamera body-worn, dan yang diberikan fasilitas face recognition sehingga dari awal kami sudah mengetahui data-data orang tertentu yang memang ada dalam pantauan pengamanan,” kata dia.
Di Command Center Polda Bali, Kapolri juga sempat menguji coba fitur metaverse (ruang virtual) yang dirancang menyerupai situasi saat KTT G20.
“Sepintas kami simulasi dengan menggunakan metaverse sehingga kami bisa mendapatkan gambaran seperti riil, faktanya, dan tentunya untuk mempermudah, memberi gambaran terkait dengan yang disimulasikan dari lapangan,” kata Kapolri.
Untuk pengamanan KTT G20, Polri mengerahkan kurang lebih 9.700 polisi yang berasal dari Polda Bali, Polda Nusa Tenggara Barat, dan Polda Jawa Timur. Seluruh pasukan sejak awal November 2022 telah tiba di Bali dan selama tiga hari sejak Kamis (3/11) mereka mengikuti pelatihan dan simulasi pengamanan untuk KTT G20.
Konferensi Tingkat Tinggi G20 atau G20 Bali Summit merupakan puncak acara seluruh rangkaian kegiatan G20 yang pada tahun ini dipimpin oleh Indonesia. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bakal memimpin pertemuan KTT G20 yang dihadiri oleh para pemimpin negara anggota.
Load more