Menyusul Anies Baswedan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno diusung sebagai calon presiden (capres) 2024 oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kendati demikian, Sandi mengaku tak ingin terburu-buru bicara soal pencapresannya itu.
Sandi memilih fokus untuk menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai seorang menteri. Menurutnya tahun politik baru akan ditentukan pada bulan Oktober tahun 2023 mendatang.
"Ya kami sesuai arahan bapak presiden jangan terburu-buru. Fokus pada tugas kementerian dan sekarang menteri-menteri sedang dievaluasi hasil kerjanya. Harus menunjukkan hasil yang baik, pertumbuhan ekonomi yang harus terjaga, lapangan kerja harus tercipta," jelasnya dalam rangka menghadiri Rakornas ke-3 Genpi di Solo, Sabtu (5/11/2022).
"Nanti dari partai politik dan gabungan parpol yang akan menentukan pasangan calon, tentunya nantinya akan memilih. Ini harus kami sikapi dengan semangat kebersamaan, jangan sampai terpecah-belah pada kontestasi politik," imbuhnya.
Mengenai kemungkinan dirinya berpasangan dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024, ia enggan banyak menanggapi mengingat keduanya masih sangat sibuk dengan pekerjaan masing-masing.
"Pak Prabowo sama-sama sedang sibuk. Hari ini saya akan ke London untuk kegiatan pemasaran dan investasi. Pak Prabowo sudah memberikan instruksi jelas kepada saya untuk fokus pada tugas kementerian dan setiap langkah politik dikoordinasikan dengan beliau," katanya.
Mengenai kemungkinan keduanya berpasangan kembali, dikatakannya, keputusan ada pada partai politik.
"Jika ditentukan apapun kombinasinya, apapun pasangan calonnya demi kontribusi untuk NKRI semua harus dilakukan, merupakan kehormatan bagi saya (untuk berpasangan dengan Prabowo), karena pak Prabowo merupakan salah satu menteri yang paling berprestasi," ucapnya.
Ia mengatakan Prabowo Subianto yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI berhasil menorehkan prestasi melalui langkah reformasi sistem pertahanan NKRI.
"Bahkan Indonesia menjadi acuan (bagi negara lain) dalam pembangunan kekuatan pertahanan Indonesia. Ini patut kita apresiasi," katanya.
Sandi Izin ke Prabowo Dulu
Sandiaga mengagendakan dirinya akan menemui Prabowo selaku Ketum Partai Gerindra terkait wacana PPP mengusungnya di Pilpres 2024 mendatang.
"Saya kebetulan akan bertemu dengan Pak Prabowo dalam waktu singkat, tapi memang kita sering berkomunikasi, saya ini kader beliau, kader Pak Prabowo," kata Sandiaga saat ditemui di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat (31/10/2022).
Karena masih menjadi kader partai besutan Prabowo Subianto, dia menyerahkan sepenuhnya keputusan terkait nasib politiknya di masa depan kepada Prabowo Subianto.
"Dan tentunya keputusan (pada) Pak Prabowo yang akan menjadi panutan diri saya melangkah dalam politik ini," ungkapnya.
Dia juga menyerahkan sepenuhnya pada mekanisme partai untuk merumuskan dan menentukan calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang. Termasuk mekanisme pada PPP yang mewacanakan mengusung dirinya di Pilpres 2024.
"Ya tentunya partai politik yang nanti harus menentukan formulanya seperti apa," kata dia.
Saat ditanya soal peluang jika Prabowo mengizinkannya Nyapres lewat PPP, Sandi mengisyaratkan hal itu mungkin saja terjadi. Sebab, dia punya pengalaman tahun 2017 lalu saat ditunjuk menjadi calon Wakil Gubernur berpasangan dengan Anies Baswedan.
"Belum sampai tahap kesana (direstui Prabowo Nyapres), masih awal dulu, tahun 2017 saya dicalonkan jadi Cagub dalam hitungan detik bisa jadi wakil gubernur, saya 2019 lagi tugas wakil gubernur, dipanggil kertanegara dalam hitungan menit bisa diminta menampingi beliau (Prabowo) masih banyak dinamikanya," ungkap Menparekraf.
"Ya tentunya kontestasi demokrasi kita tahapan ini adalah domainnya ada di partai politik dan nanti partai politiklah yang akan menentukan pasangan-pasangan calon tersebut, saya akan terus melaporkan kepada Pak Prabowo dimana beliau adalah ketua umum, dimana saya sebagai kader," tambahnya.
Terkait pencalonan Sandiaga Uno, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang juga sekaligus Wakil Ketua Umum DPP PPP Arsul Sani mengungkapkan bahwa rencana itu merupakan aspirasi masyarakat pemilih PPP.
"Jadi seperti yang tadi sudah saya sampaikan, proses pencapresan di PPP itu menganut prinsip bottom up, kami mendengarkan yang di DPP ini suara dari bawah," katanya
"Nah sejauh ini Pak Sandi, Pak Ganjar, Pak Anies, Pak Erick dan Plt. Ketua Umum (Mardiono) itu adalah nama-nama yang kami terima," sambungnya.
Namun, Arsul mengatakan, aspirasi tersebut didapat belum dari keseluruhan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW).
"Meskipun semua bahkan saya kira belum separoh dari DPW-DPW itu melakukan mukerwil atau rakerwil," terangnya.
Untuk diketahui, Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) menggelar 'Seminar Nasional dan Tokoh Perempuan' dan mengundang sejumlah pejabat publik di antaranya Menteri Parekraf, Sandiaga Salahuddin Uno dan Menteri BUMN, Erick Thohir.
Acara seminar tersebut digelar di Kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/10/2022). Arsul menjelaskan bahwa kedua menteri tersebut memang nama-nama yang populer di internal WPP.
"Nah hari ini kebetulan wanita persatuan pembangunan itu kan melakukan munasnya, maka kami memang mengundang tokoh yang kalau di kalangan perempuan di PPP itu paling populer, Pak Sandi dan Pak Erick. Makanya dua-duanya kami undang supaya adil ya," tukas Arsul. (ant/muu/amr)
Load more