“Dalam beragama itu tidak boleh abai atau tafrid, yakni tidak punya kepedulian terhadap masalah agama, masalah dakwah, tidak peduli. Itu tafrid. Tapi tidak juga ifrad, yakni berlebihan sampai memaksa orang, memaki orang, dakwahnya itu sampai berlebihan,” terangnya.
Termasuk, sambungnya, sebagaimana sejarah mencatat bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan damai dan tidak ada kekerasan. Hal ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang toleran sehingga mudah diterima berbagai kalangan.
“Itu harus kita jaga terus sampai sekarang bahwa tidak ada kekerasan di dalam kita membangun agama itu dari dulu, sampai sekarang, sampai kapan pun. Inilah Islam wasathiyah yang kita bangun itu,” tegasnya.
Demikian halnya dalam urusan dunia, tutur Wapres, dalam menjalankan Islam wasathiyah, tolong-menolong dalam kebaikan dilakukan tanpa memandang latar belakang agamanya. (ant/ito)
Load more