Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Penghargaan Perdamaian Internasional Imam Hasan bin Ali Tahun 2022, karena upayanya terhadap perdamaian dunia.
Dari konflik berkepanjangan negara-negara Muslim di Timur Tengah dan Afrika yang trennya terus bertambah, lanjut Marsudi, Jokowi hadir sebagai pembawa perdamaian, termasuk usaha mendamaikan Palestina, negara konflik lain, dan terakhir konflik antara Rusia dan Ukraina.
Makna kedua atas penghargaan tersebut, menurut Marsudi, ialah tetap dibutuhkan sosok kepala negara yang berani dan mempunyai sikap tegas untuk mengajak negara konflik menyelesaikan persoalan melalui dialog dan musyawarah, karena negara-negara konflik memiliki kecenderungan bertambah. Hal itu sebagaimana kedatangan Jokowi ke Rusia dan Ukraina beberapa waktu lalu.
Jokowi juga mengajak mereka yang terlibat konflik untuk duduk bersama, meskipun sulit. Namun, kata Marsudi, Jokowi berusaha keras mengundang mereka untuk bisa berdialog di forum internasional G20.
"Dari usaha-usaha beliau ini, saya yakin penghargaan-penghargaan perdamaian ini beliau peroleh. Saya, Marsudi Syuhud, mengapresiasi dan turut bangga sebagai bagian rakyat Indonesia yang mempunyai presiden yang terus berusaha keras untuk melakukan usaha-usaha konkret perdamaian dunia, sebagaimana yang diamanahkan oleh Undang-Undang Dasar Negara RI 1945," jelasnya.
Upaya-upaya perdamaian tersebut patut mendapat dukungan dan apresiasi karena sejalan dengan upaya para tokoh agama sedunia, seperti pertemuan di Roma atas prakarsa Sant'Egidio, R20 di Bali, Dialog Tokoh Agama di Bahrain, serta Dialog Antar Tokoh Agama yang akan digelar Global Peace Foundatin di Filipina dan India.
"Saya mendukung usaha-usaha perdamaian Presiden Jokowi ini, karena saya sendiri merasakan betapa pentingnya forum-forum perdamaian ini terus digalakkan dan saya ikuti dari puluhan tahun yang lalu semenjak saya di PBNU dan sekarang di MUI; karena syarat negara bisa membangun adalah negara yang damai," ujar Marsudi Syuhud. (ant/mii)
Load more