Jakarta - Perintah menyesatkan dari Ferdy Sambo kepada Ricky Rizal (Bripka RR) dan Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E untuk menghabisi nyawa Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J berbuntut kesialan bagi kedua ajudannya itu, Sabtu (12/11/2022).
Tak Ada Rasa Takut Lagi, Bripka RR Umbar Kejadian Tak Terduga Sebelum Ferdy Sambo Habisi Brigadir J
Adapun sebelum persidangan lima terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Maruf, Bharada E, Bripka RR, nama terakhir sempat memberikan kesaksian melalui kuasa hukumnya terkait hal yang dilakukan sang mantan Kadiv Propam sebelum menghabisi nyawa ajudannya, Brigadir Yosua.
Sosok Ferdy Sambo (tengah) beserta para ajudannya. (ist)
Saat itu, kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar pernah mengungkap pengakuan dari sang klien, Bripka RR yang saat itu menolak perintah Ferdy Sambo untuk menghabisi Brigadir J.
Adapun kata Erman Umar, Bripka RR saat itu lebih dulu dipanggil oleh Ferdy Sambo untuk menanyakan tentang apa yang terjadi kepada Putri Candrawathi di Magelang.
Selain itu, Erman Umar mengatakan, saat itu Bripka RR mengaku tidak mengetahui hal apapun yang terjadi antara Putri Candrawathi dan Brigadir J.
"Dipanggil, dia tanya, ‘ada kejadian apa di Magelang? Kamu tahu enggak?. Enggak tahu’. Ini Ibu dilecehkan,’. Dan itu sambil nangis dan emosi," kata Erman saat ditemui di Bareskrim Polri, Jakarta Jumat (9/9/2022).
Adapun Bripka RR mengaku saat ditanyai oleh Ferdy Sambo, saat itu Putri Candrawathi ada di dalam ruangan yang sama.
Sosok Bripka Ricky Rizal (Bripka RR) dan Ferdy Sambo saat di persidangan. (capture tayangan tvOne)
Ia menjelaskan saat itu Putri Candrawathi mengaku dilecehkan oleh Brigadir J.
Saat dipanggil, Bripka RR ditanyai kesanggupannya untuk menembak Brigadir J.
Namun ia menolak lantaran tak kuat mental dan justru dia diminta memanggil Bharada E.
Load more