Jakarta - Publik sedang dibuat heboh atas peristiwa satu keluarga tewas di kalideres. Kini terkuak, kondisi kulkas dalam rumah satu keluarga tewas kalideres: dalam keadaan kosong dan tak ada makanan, Minggu (13/11/2022).
Belakangan ini jadi perhatian atas misteri kematian satu keluarga di Kalideres yang berjumlah empat orang. Meninggal dalam keadaan mengenaskan di rumahnya sendiri dengan posisi yang berbeda-beda.
Petugas mengangkat jenazah salah satu keluarga tewas di Kalideres. (viva)
Selain diduga tewas karena kelaparan, kulkas di rumah satu keluarga di kawasan Kalideres juga kosong tak ada bahan makanan apapun.
Polisi mengungkap perabot rumah tangga milik satu keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres, Jakarta Barat, masih lengkap.
Hanya saja, ketika kulkas diperiksa, isinya sudah kosong dan tidak ada satu bahan makanan apapun.
"Perabotannya ada, termasuk kulkas juga ada. Tapi, kulkasnya kosong, enggak ada makanan. Ini benar-benar kosong," kata Kapolsek Kalideres, Kompol Syafri Wasdar, kepada wartawan, Sabtu (12/11/2022).
Sementara itu, Syafri juga mengatakan sejumlah barang di rumah keluarga tersebut sudah dikemas di dalam kardus seperti layaknya persiapan pindah.
"Di dalam rumah itu, barang itu jadikan banyak barang-barang yang dimasukin kardus dan sebagainya, diikat juga. Banyak kayak baju yang sudah diikat begini, kayak orang mau pindah. Lampu rumah juga banyak yang sudah dicopot, mungkin sebelum ngomong ke PLN," katanya.
4 Orang Ditemukan Tewas Sebelumnya diberitakan, penemuan empat jasad yang merupakan satu keluarga di dalam sebuah rumah gegerkan warga Kalideres Jakarta Barat pada Kamis, 10 November 2022.
Keempat orang yang ditemukan tewas dalam kondisi mengering itu yakni Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri bernama Margaretha Gunawan (58), kemudian anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir yakni Budyanto Gunawan yakni ipar dari Rudyanto.
Dalam kasus ini, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab tewasnya keempat orang itu. Namun berdasarkan dari hasil autopsi, tidak ada tanda kekerasan pada empat orang itu.
Hasil autopsi juga menunjukkan, waktu meninggal dunia keempat orang itu berbeda-beda.
Paling lama, ada yang meninggal dunia sejak tiga pekan lalu. Sementara itu, diduga keempat anggota keluarga tersebut tidak makan dalam waktu yang lama.
Dugaan tidak makan itu, setelah tidak ditemukan sisa makanan pada lambung korban. Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce mengatakan diduga keempat korban tidak makan selama beberapa hari sebelum akhirnya meninggal dunia.
"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan. Jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter, bahwa (korban) ini tidak makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," ujar Pasma ditemui di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022).
Dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polri, hingga kini masih memeriksa organ lainnya. Untuk menemukan apakah ada indikasi lainnya yang mengakibatkan korban tewas.
"Dari dokter RS Bhayangkara Polri akan melakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hati dan organ-organ lainnya dari kasus kematian ini. Supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini," ujarnya.
Begini Pengakuan Adik Ipar soal Satu Keluarga Tewas di Kalideres
Kapolsek Kalideres, AKP Syafri Wasdar.(Tim tvOne - Rizki Amana).
Pihak keluarga dari empat korban tewas mengenaskan di Kalideres penuhi panggilan polisi yakni Adik dan Ipar korban.
Keduanya tiba di Polsek Kalideres untuk dimintai keterangan terkait tewasnya empat orang yang merupakan satu keluarga tewas mengenakan.
Menurut kerabat keluarga, pihaknya sudah lama tidak berkomunikasi. Bahkan, pihak keluarga pun terkejut jika ada kemungkinan keempat korban meninggal dunia diduga karena kelaparan.
Handoyo sebagai adik ipar korban menyampaikan terkait hubungannya dengan sang keluarga yang tewas di Kalideres. Awak media menanyakan soal bagaimana keluarga itu apakah tertutup atau tidak.
"Iya betul (tertutup), kita sudah sekian tahun nggak pernah berhubungan gitu," ucapnya yang dikutip dari tayangan Kabar Utama tvOne, pada Sabtu (12/11/2022).
Handoyo pun menyatakan tidak ada permasalahan keluarga dari pihaknya dengan keluarga RG (71 tahun).
"Saya rasa sih nggak ada (permasalahan), nggak pernah ini ya kalau konflik keras itu nggak ada lah. tapi kalau konflik kecil ya namanya dalam keluarga itu selalu ada ya.
Dirinya justru merasa kaget, dengan sikap satu keluarga tersebut sebegitu parahnya hingga mati mengenaskan karena diduga kelaparan.
"Kita justru kaget ya, kalau memang dia nggak mampu, kenapa dia tidak hubungi keluarga lain atau mungkin minta tolong tetangga tapi tidak sama sekali. Sehingga kita juga kaget baru tahu, kalau sampai begitu parahnya." ungkapnya.
Ketua RT dan Tetangga Diperiksa Polisi
Ketua RT dan tetangga diperiksa polisi terkait kasus penemuan mayat satu keluarga di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat.
Polres Metro Jakarta Barat memeriksa sedikitnya empat orang saksi terkait penemuan empat mayat di kawasan Kalideres yang merupakan satu keluarga di dalam rumah.
"Ada empat saksi yang sudah kita periksa. Pihak RT dan tetangga sekitar," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022).
Ia menjelaskan, Ketua RT setempat diperiksa lantaran bertindak sebagai orang pertama yang menemukan mayat di dalam rumah.
Sementara itu, tiga orang tetangga lainnya dimintai keterangan guna melengkapi fakta dalam proses penyelidikan.
Tidak hanya memeriksa empat saksi, polisi juga telah berupaya mencari rekaman kamera CCTV di lokasi.
"Setelah kita periksa, tidak ada kamera CCTV di lokasi," jelas dia.
Hingga saat ini, prosesor penyelidikan masih berlangsung. Pasma pun tidak menutup kemungkinan akan memeriksa lebih banyak saksi untuk kepentingan penyelidikan.
Sebelumnya, penemuan itu berawal ketika Ketua RT setempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban, pada Kamis (11/10/2022) sekitar pukul 18.00 WIB.
Ketua RT pun melapor ke Polsek Kalideres terkait temuan bau busuk itu. Bersama dengan polisi, Ketua RT akhirnya memaksa masuk ke dalam rumah tersebut.
"Saat itu pagar rumah dan pintu utama terkunci," kata Pasma.
Ketika pintu utama di buka, petugas mendapati empat mayat di tiga ruangan berbeda yakni ruang tamu, kamar tengah dan ruang belakang.
"Untuk mayat yang ditemukan dalam nama di kartu keluarga bahwa identitas atas nama RY usia 71 tahun dan RN usia 68 tahun dan DF adalah anaknya perempuan berusia 42 tahun dan BG usia 69 tahun merupakan ipar dari bapaknya," kata Pasma.
Setelah mayat ditemukan, polisi langsung melakukan pemeriksaan di sekitar lokasi.
Setelah itu, keempat korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur untuk proses autopsi.
Hingga saat ini, polisi masih memeriksa beberapa saksi dan melakukan penjagaan di tempat kejadian perkara.
Load more