"Tapi bukan berarti yang bersangkutan tidak memiliki pangan. Karena tetangganya jualan dan rumahnya juga kita lihat seperti ini ya," ujarnya kepada awak media di lokasi, Jakarta, Sabtu (12/11/2022).
Yani Wahyu Purwoko juga mengatakan, dugaan tersebut muncul di publik usai pihak Dokter Forensik Polri mendapatkan adanya lambung yang sudah tak memiliki zat makan saat otopsi berlangsung.
Diungkapkannya, Dokter Forensik Polri tak hanya memeriksa organ lambung melainkan keseluruhan dari tubuh keempat jasad tersebut.
"Terkait dengan adanya statement seperti itu tentu perlu kita luruskan ya. Kita ini jangan sampai terjebak oleh diksi tentang kelaparan ya. Memang hasil pemeriksaan oleh dokter di laboratorium autopsi itu kan memeriksa dalam rangka untuk mengetahui dengan jelas dengan terang apa yang menjadi sebabnya, kan gitu," jelasnya.
"Bukan hanya dilihat dari sisi sari-sari makanan dan sebagainya tidak, tapi dilihat zat-zat apa saja yang ada di dalam kandungan, itu kan. Memang tidak ada ditemukan sari-sari makanan seperti itu. Oleh karena itu, itu adalah hasil pemeriksaan dokter," sambungnya menjelaskan.
Lanjutnya mengakui, bahwa tak ditemukannya bahan makanan maupun air yang ada di kediaman tersebut oleh pihak kepolisian.
Kendati demikian, pihaknya membantah penyebab utama kematian satu keluarga tersebut akibat kelaparan.
"Memang hasil penyelidikan kepolisian ya hasil komunikasi saya dengan Pak Kapolsek, Kapolres. Memang salah satu hasil penyelidikan diantaranya tidak ditemukan bahan pangan di area rumah dan galon-galon air juga enggak ada. Dan di dalam kulkas juga kosong. Tapi bukan berarti yang bersangkutan tidak memiliki pangan," pungkasnya. (raa/put/aag)
Load more