Jakarta - Kasus penemuan mayat satu keluarga atau empat (4) mayat di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, masih menyisahkan tanda tanya publik. Bahkan, pihak kepolisian hingga saat ini masih mencari motif tewasnya satu keluarga tersebut.
Kemudian, pihak keluarga dari 4 orang yang tewas tersebut, yakni, pasangan Ria Astuti dan Handoyo memberikan kesaksian berupa keterangan kepada pihak kepolisian.
Dari keterangan Handoyo, dirinya sudah 20 tahun tidak berkomunikasi dengan kepala keluarga yang tewas tersebut, yakni Rudianto Gunawan.
Akan tetapi, ia sebutkan sang istrinya, Ria Astuti pernah melakukan komunikasi kepada korban yang tewas satu keluarga di Kalideras itu.
Hanya saja, ia akui, bahwa komuniksai itu sebatas untuk mengucapkan selamat ulang tahun dan komunikasi itu dilakukan dua tahun yang lalu.
"Paling istri saya yang hubungi, cuman ngucapin selamat ulang tahun saja," ungkap Handoyo.
Evakuasi 4 Mayat yang Ditemukan Warga di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat.
Bahkan, dia juga mengaku kaget mendengar berita Rudianto Gunawan dan keluarganya tewas diduga akibat kelaparan.
Untuk diketahui, mayat satu keluarga tersebut di antaranya, yakni RG (71), anak berinisial DF (42), ibu berinisial RM (66) dan paman atau ipar korban berinisial BG (69).
Kemudian, adik kandung korban RM, Ria Astuti mengaku sudah lama putus kontak dengan keluarga kakaknya tersebut.
Di samping itu, pihak kepolisian dari Polsek Metro Kalideres juga membeberkan fakta-fakta terbaru dari peristiwa satu keluarga yang tewas di Perumahan Citra Garden itu.
Kapolsek Metro Kalideres, AKP Syafri Wasdar Beberkan Fakta-fakta Terbaru Soal Tewasnya Satu Keluarga di Perumahan Citra Garden.
Kapolsek Metro Kalideres, AKP Syafri Wasdar mengungkapkan, bahwa pihaknya mendapatkan adanya bedak bayi dan kapur barus pada sekitar jasad yang ditemukan di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (10/11/2022) malam.
Menurutnya, usai pemeriksaan tim Forensik kapur barus dan bedak bayi itu ditujukan untuk menghilangkan bau pada jasad yang tewas terlebih dahulu.
"Itu ditemukan ada beberapa bekas bedak bayi dan kapur barus, menurut dokter hal itu untuk menghilangkan bau," ungkapnya.
Sementara, dari hasil pemeriksaan Dokter Forensik Polri menyebutkan jika jasad satu keluarga terus tewas tidak dalam waktu yang bersamaan.
"Jadi itu dari bapaknya, ibunya, iparnya semuanya di waktu berbeda meninggalnya, sehingga pembusukannya masing-masing berbeda-beda," beber Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pasma Royce, Jumat (11/11/2022).
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pasma Royce, sedang Meberikan Keterangan Soal Perkembangan Kasus Tewasnya Satu Keluarga di Perumahan Citra Garden.
Lanjut dijelaskannya, pihak Dokter Forensik Polri masih melakukan pendalaman pada jasad satu keluarga tersebut guna mengungkap teka-teki kematiannya.
Lalu, dijelaskannya kembali, untuk hasil sementara didapati bahwa organ lambung pada keempat jasad tersebut tak memiliki asupan makanan.
"Kemarin disampaikan sisa atau bekas makanan itu keterangan sementara tapi belum tentu menjadi penyebab kematian. Menurut dokter bahwa jenazah yang dilakukan pemeriksaan dalam keadaan begitu memang tidak ada masuk makanan dua hari atau lebih," ungkap Kapolres Jakarta Barat.
Tak hanya itu saja, Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, Kompol Haris Kurniawan juga jelaskan, bahwa setelah hasil autopsi terhadap keempat jenazah tersebut tidak ditemukan sisa makanan di dalam organ pencernaannya, kini polisi lakukan uji toksikologi.
“Sedang diambil sampel hati untuk toksikologi, kami menunggu hasil toksikologinya,” beber Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, Kompol Haris Kurniawan, Jumat (11/11/2022).
Menurutnya para jasad satu keluarga tersebut dinyatakan meninggal dalam waktu yang berbeda.
"Betul. Jadi itu dari bapaknya, ibunya, iparnya semuanya di waktu berbeda meninggalnya, sehingga pembusukannya masing-masing berbeda-beda," ungkapnya.
Temuan jasad satu keluarga di perumahan elit tersebut terjadi pada Kamis (10/11/2022) sekitar pukul 18.00 WIB.
Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko saat Ditemui Awak Media di Lokasi Tempat Terjadinya Satu Keluarga Tewas di dalam Rumah, Perumahan Citra Garden.
Ternyata, kasus ini tak hanya menyita perhatian publik, namun juga menyita perhatian orang nomor satu di Jakarta Barat, yakni Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko.
Dia juga meninjau lokasi di mana tempat satu keluarga yang tewas tersebut pada hari Sabtu (12/11/2022). Lalu, dia katakan, bahwa dugaan kelaparan jauh kemungkinan dari penyebab kematian satu keluarga itu mengingat kediaman yang terletak di perumahan elit Kalideres.
"Tapi bukan berarti yang bersangkutan tidak memiliki pangan. Karena tetangganya jualan dan rumahnya juga kita lihat seperti ini ya," ujarnya kepada awak media di lokasi, Jakarta, Sabtu (12/11/2022).
Yani Wahyu Purwoko juga mengatakan, dugaan tersebut muncul di publik usai pihak Dokter Forensik Polri mendapatkan adanya lambung yang sudah tak memiliki zat makan saat otopsi berlangsung.
Diungkapkannya, Dokter Forensik Polri tak hanya memeriksa organ lambung melainkan keseluruhan dari tubuh keempat jasad tersebut.
"Terkait dengan adanya statement seperti itu tentu perlu kita luruskan ya. Kita ini jangan sampai terjebak oleh diksi tentang kelaparan ya. Memang hasil pemeriksaan oleh dokter di laboratorium autopsi itu kan memeriksa dalam rangka untuk mengetahui dengan jelas dengan terang apa yang menjadi sebabnya, kan gitu," jelasnya.
"Bukan hanya dilihat dari sisi sari-sari makanan dan sebagainya tidak, tapi dilihat zat-zat apa saja yang ada di dalam kandungan, itu kan. Memang tidak ada ditemukan sari-sari makanan seperti itu. Oleh karena itu, itu adalah hasil pemeriksaan dokter," sambungnya menjelaskan.
Lanjutnya mengakui, bahwa tak ditemukannya bahan makanan maupun air yang ada di kediaman tersebut oleh pihak kepolisian.
Kendati demikian, pihaknya membantah penyebab utama kematian satu keluarga tersebut akibat kelaparan.
"Memang hasil penyelidikan kepolisian ya hasil komunikasi saya dengan Pak Kapolsek, Kapolres. Memang salah satu hasil penyelidikan diantaranya tidak ditemukan bahan pangan di area rumah dan galon-galon air juga enggak ada. Dan di dalam kulkas juga kosong. Tapi bukan berarti yang bersangkutan tidak memiliki pangan," pungkasnya. (raa/put/aag)
Load more