Jakarta - Politikus Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa menyebut masalah digeruduk kader PDIP di Purworejo, Jawa Tengah telah selesai.
Meski demikian, dia mengaku ucapannya soal Soekarno tidak ada yang salah. Meskipun kader PDIP tersinggung dan tak terima atas ucapan Desmond.
"Tapi bicara statement, bukan sesuatu yang salah," kata dia di Gedung DPR, Jakarta, Senin (14/11/2022).
Dia juga menyebut ucapannya soal Soekarno itu hanya sebuah candaan.
"Ini bercanda-canda. Saya meresponsnya juga bercanda-canda kan? Iya kan? Dari mereka untuk mereka, ada nyeletuk kayak kentut. Ya kan ditulis. Akhirnya saya didemo, dianggap tidak sopan," jelas dia.
Kendati demikian, Desmond meminta maaf terkait ucapannya jika dianggap tidak sopan oleh PDIP.
"Saya merasa itu muncul tidak sopan, saya minta maaf," kata dia.
Sebelumnya, Desmond ikut menanggapi soal PDIP mendesak pemerintah minta maaf ke Soekarno dan keluarga. Sebab, pemerintah telah menuduh Soekarno mengkhianati bangsa.
"Pertanyaannya sekarang pemerintahan siapa? Pemerintahan Soekarno kan sekarang? Kalau Soekarno direhabilitasi itu namanya mengada-ada kan," jelas dia di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (9/11/2022).
Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu mengatakan pemerintah saat ini juga dikuasai oleh PDIP. Hal itulah yang menjadi alasan dirinya keheranan.
"Habis itu negara disuruh minta maaf sama Soekarno? Dari mereka untuk mereka, kentutnya mereka semua," kata Desmond.
Menurut dia, pemerintah tidak perlu meminta maaf kepada Soekarno. Ia berpandangan presiden pertama RI itu juga bermasalah.
"Kalau yang melakukan rehabilitasi itu pemerintahannya, bukan pemerintahannya rezim Soekarno, rezim Megawati ya. Kalau Jokowi kan cuma petugas partai. Jadi melaksanakan maunya Megawati habis itu negara minta maaf lagi sama Soekarno, memang Soekarno tidak bermasalah?," tegasnya.
"Nah, urusan PKI urusan lain bagi saya. Masa kita harus minta maaf, negara minta maaf kepada yang lucu-lucuan kayak gini. Jadi enggak lucu gitu lho," tambah dia.
Beberapa hari setelahnya, Desmond digeruduk kader PDIP Purworejo saat berada di salah satu rumah makan di Purworejo.
Para kader PDIP itu mendesak Desmond meminta maaf kepada Soekarno dan keluarganya serta PDIP.
Pasalnya, Soekarno bukan hanya milik PDIP, tetapi milik semua pihak termasuk Gerindra.
"Kamu tidak bisa jadi anggota dewan, jadi gubernur, jadi bupati, jadi presiden lewat partai politik. Setiap pemimpin pasti membawa visi politik," kata kader PDIP melalui video yang diterima tvOnenews.com, Jumat (11/11/2022).
"Anda harus belajar lagi, Anda harus belajar minum obat lagi, saudara harus bertanggung jawab. Terima kasih," lanjut dia. (saa/nsi)
Load more