Hacker Bjorka menyebut aplikasi sebelumnya dikenal sebagai TraceTogether. Akan tetapi kemudian, berubah namanya menjadi PeduliLindungi karena aplikasi di Singapura mempunyai nama yang sama.
Foto Ilustrasi Hacker Bjorka
Masih dilansir dari VIVA, jumlah file yang dikompres mencapai 48GB dan sebelum kompres 157GB. Adapun data sensitif yang bocor berupa nama, email, nomor induk kependudukan (NIK), nomor HP, tempat tanggal lahir, ID perangkat, status Covid-19, riwayat masuk, riwayat pelacakan kontak, vaksin dan lain sebagainya.
Bjorka membanderol harganya US$100.000 atau Rp1,5 miliar. Calon pembeli harus menghubunginya via Telegram dengan format 'I WANT TO BUY DATA [DATA NAME]'.
"OTHER THAN USING THAT FORMAT I WILL IGNORE BECAUSE I RECEIVE A LOT OF SPAM ON TELEGRAM," lanjutnya, yang diartikan bahwa pesan dengan format yang salah tidak akan diladeni karena dia telah menerima banyak spam serta diharuskan menggunakan bahasa Inggris.
Sebelumnya diberitakan, Bjorka kembali membocorkan data yang diduga milik MyPertamina. Hal itu terlihat dari unggahan terbarunya dengan judul “MY PERTAMINA INDONESIA 44 MILLION” dalam situs BreachForums yang diunggahnya pada Kamis (10/11/2022) pagi.
Load more