AI meminta agar mahasiswa yang tergabung dalam kepanitiaan mengikuti saran dan petunjuknya dimana harus membuka sejumlah aplikasi belanja dan aplikasi pinjaman online.
Jika sudah, mahasiswa harus mengajukan kredit yang jumlahnya bervariasi, yakni antara Rp6 - Rp29 juta. Lalu, mahasiswa diminta untuk berbelanja di aplikasi berbelanja.
AI yang mengaku tengah mempromosikan sebuah toko online di aplikasi belanja tersebut menjanjikan akan memberikan 10 persen keuntungan bagi mahasiswa yang berhasil menjual barang di toko yang ada di aplikasi itu.
Karena semangat untuk kepentingan suksesnya kegiatan kampus, mahasiswa pun berlomba mencari pembeli online.
Bahkan tidak hanya belanja, uang pun ditransfer ke rekening AI dan mendapat keuntungan 10% juga dengan proses pembayaran yang dijanjikan akan diselesaikan oleh AI.
Mereka bahkan mengaku ada yang didatangi debt collector sampai ke rumahnya.
Orang tua mahasiswa yang kondisi ekonominya berada di atas rata-rata bisa diselesaikan oleh orang tuanya.
Sayangnya, sejumlah mahasiswa lainnya yang rata-rata baru semester 3 ini kebingungan dan takut lantaran utangnya terus ditagih.
Sebagian dari mereka malah menyelesaikan dengan menjual barang-barang milik pribadi seperti laptop, HP dan barang-barang lainya demi menutupi utang.
Load more