Melalui kerja bersama, dia juga meyakini Indonesia mampu tumbuh maju di tengah gambaran dunia yang suram.
"Dengan dukungan keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah, Indonesia bisa menjadi titik terang di tengah dunia yang muram. Indonesia laksana sang surya yang menerangi dunia," tambahnya.
Secara khusus, dalam menghadapi kompetisi global yang meningkat, Jokowi meminta Muhammadiyah dan Aisyiyah fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).
"Terima kasih pada keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah yang telah berkontribusi besar melalui 170 lebih perguruan tinggi yang dimiliki Muhammadiyah; dan juga 1.364 SMA sederajat, 1.826 SMP sederajat, 2.817 SD sederajat, dan 20.233 TK, PAUD, dan kelompok bermain yang dimiliki Muhammadiyah dan Aisyiyah; dan 440 pesantren," jelasnya.
Melalui lembaga pendidikan tersebut, Jokowi berharap peran sentral Muhammadiyah dan Aisyiyah dapat terus menyebarkan Islam berkemajuan.
"Islam yang penuh dengan nilai-nilai toleransi, Islam yang menjaga persatuan, Islam yang menjaga persaudaraan dan perdamaian sesuai ajaran Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam," ujar Jokowi.
Turut hadir dalam Pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah tersebut antara lain Ketua DPR RI Puan Maharani, Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Ketua Komisi Yudisial (KY) Mukti Fajar Nur Dewata, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dan Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini. (ant/put)
Load more