Setelah pintu kamar dibuka, Hengky menjelaskan, berdasarkan keterangan dari pihak koperasi, mereka kembali mencium bau yang lebih busuk.
"Begitu pintu kamar dibuka pegawai ini masuk menyeruak bau yang lebih busuk," ucapnya.
Ketika masuk ke kamar, kondisi di ruangan tersebut lampu dalam keadaan mati. Renny disebut sedang tidur dan lampu tidak boleh dinyalakan lantaran Renny sensitif dengan cahaya.
"Ibunya ini lagi tidur. Tapi jangan dinyalakan lampu karena ibu saya sensitif terhadap cahaya, kata anak atas nama Dian yang turut meninggal di TKP," kata Hengki menirukan percakapan Dian kepada pegawai koperasi.
Saat Renny hendak dimintai keterangan oleh pegawai tersebut terkait sertifikat, ia tidak merespons. Akhirnya pegawai koperasi menyalakan lampu telepon genggamnya (flash). Hengky menyebut petugas tersebut menemukan Renny sudah menjadi mayat.
"Pada saat dibangunkan untuk mengecek sertifikat ini, dipegang-pegang agak gemuk agak curiga, tanpa sepengetahuan Dian, salah satu korban pegawai koperasi simpan pinjam ini menghidupkan flash hp nya begitu dilihat langsung yang bersangkutan teriak takbir 'Allahu Akbar', nah ini sudah mayat di tanggal 13 Mei," terang Hengki. (rpi/ito)
Load more