Jakarta - Lanjutan kasus penemuan mayat satu keluarga tewas mengenaskan di Perumahan Citra Garden Kalideres. Adapun terbaru, Polisi ungkap temuan baru, rumah sekeluarga tewas Kalideres berbau busuk sejak mei, korban ngaku begini, Senin (21/11/2022).
Sebelumnya publik dibikin heboh atas penemuan mayat satu keluarga yang berjumlah empat orang di perumahan Citra Garden kalideres, dengan kondisi jasad mengering dan mengeluarkan bau tidak sedap.
Penyebab satu keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat, masih menjadi misteri. Hingga kini, kepolisian masih berusaha dengan maksimal untuk menemukan penyebab kematian satu keluarga itu.
Tercium Bau Busuk dari Bulan Mei
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi, mengatakan rumah keluarga yang tewas tersebut telah tercium bau busuk dari bulan Mei 2022 lalu.
Korban ngaku bau busuk berasal dari Got
Namun, kata Hengki, sang pemilik rumah yang merupakan korban tewas itu, mengaku bau busuk tersebut berasal dari got.
Hal tersebut terungkap lantaran polisi memeriksa beberapa saksi yang merupakan pihak dari Koperasi Simpan Pinjam yang datang ke rumah itu.
"Pada saat itu pegawai koperasi simpan pinjam ini tertarik mengingat lokasi rumah punya NJOP yang tinggi. Sedangkan pembayaran simpan pinjam ini maksimal 50 persen dari NJOP," kata Hengki saat konferensi pers, Senin 21 November 2022 yang dikutip dari VIVA.
Pegawai Koperasi dibuat kaget akan bau yang menyengat
Pegawai Koperasi Simpan Pinjam tersebut, lanjut Hengki, dipersilakan masuk oleh Budyanto Gunawan yang merupakan salah satu korban. Pegawai kemudian dikagetkan bau menyengat ketika membuka gerbang rumah.
"Begitu buka gerbang, terasa bau busuk luar biasa pada 13 mei. Ditanya ke pihak rumah, terus dijawab ini got yang lupa dikasih zat," kata Hengki.
Polisi ungkap beberapa temuan
Ditkrimum Polda Metro Jaya Beberkan Fakta Baru Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres
Sebelumnya diberitakan, Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya mengungkap beberapa temuan baru terkait tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Rumah tersebut ternyata akan dijual melalui mediator jual rumah.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi, mengatakan rumah tersebut akan dijual seharga Rp1,2 miliar.
Hengki mengatakan, korban bernama Budiyanto adalah pihak yang menghubungi mediator jual beli rumah. Hal tersebut diungkap melalui rekam jejak digital dari tiga orang saksi penting.
"Kami temukan beberapa pihak dihubungi korban, kami temukan beberapa petunjuk. Salah satu nomor ini kami telusuri, kami ambil keterangan saksi. Akhirnya kita peroleh tiga orang saksi penting, ternyata satu orang ini adalah mediator jual beli rumah. Rumah itu akan dijual seharga Rp1,2 miliar," kata Hengki saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Senin, 21 November 2022.
Hengki menambahkan, saksi tersebut mengajak rekannya untuk mendatangi rumah korban di Kalideres itu.
"Salah satu saksi, dia mengajak rekannya sama-sama mediator penjualan rumah dan saat tu salah satu penghuni atau yang meninggal atas nama almarhum Budyanto untuk jual rumah tersebut," kata Hengki.
Untuk diketahui, penemuan empat jasad yang merupakan satu keluarga di dalam sebuah rumah, menggegerkan warga Kalideres Jakarta Barat, Kamis, 10 November 2022.
Keempat orang yang ditemukan tewas dalam kondisi mengering itu yakni Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri bernama Margaretha Gunawan (58), kemudian anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir yakni Budyanto Gunawan, yakni ipar dari Rudyanto.
Posisi jasad masing-masing keempat korban
Kasus ini masih menyita publik, polisi terus mendalami perkara te wasnya empat orang di rumah Rudyanto Gunawan di Perumahan Citra Garden tersebut.
Identitas korban yang tewas mengenaskan di rumahnya sendiri.
1. Rudyanto Gunawan (71 tahun) status: Suami / Kepala Keluarga
2. Reny Margarethan Gunawan (68 tahun) status: Istri
3. Dian Febbyana (42 tahun) status: Anak dari Rudy dan Reny
4. Budyanto Gunawan (68 tahun) status: Adik dari Rudy
Menurut polisi, saat jasad mereka berada di ruangan berbeda, Jenazah BG dalam keadaan duduk di sofa, jasad RM dan DF berada di kamar nomor satu.
Jasad RM terbaring di tempat tidur tubuhnya mengering, sedangkan mayat putrinya (DF) tergeletak di lantai dengan kondisi tubuh yang berbeda dari ibunya. Dan polisi juga mendapati jasad kepala keluarga yang berinisial RG di kamar belakang dengan keadaan mengering layaknya manusia yang mengalami dehidrasi.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, Kompol Haris Kurniawan masih menggali informasi untuk mengungkap penyebab dan latar belakang kematian para korban. Sebab, tidak ada tanda kekerasan di tubuh satu keluarga tersebut.
Mereka satu keluarga tewas di Kalideres ini pun tampak rapi dan tidak ada bekas darah maupun barang yang berserakan.
Namun, Dokter Forensik tak menemukan sisa makanan di lambung mereka, Apakah mereka tewas karena kelaparan? Hal ini disampaikan oleh Kompol Haris Kurniawan.
"Mereka tidak menyampaikan tidak makan berhari-hari tapi ditemukannya sisa makanan di organ tubuh mereka. Dan tidak ditemukan juga tanda-tanda kekerasan pada keempat jenazah tersebut," ungkapnya yang dikutip dari tayangan Kabar Utama tvOne, pada Sabtu (12/11/2022). (viva/ind)
Load more