Cianjur, Jawa Barat - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku mengerahkan sekitar seribu anggota polisi untuk mengevakuasi korban gempa di Cianjur, Jawa Barat.
Menurutnya, fokus utama para personel ialah melakukan evakuasi, tetapi tidak menutup kemungkinan turut mengamankan aset warga korban gempa.
"Ada 1000 personel sementara sedang fokus untuk kegiatan evakuasi. Kemudian, pengungsian dengan mendirikan beberapa posko tenda, perawatan, dan pencarian (korban,red)," ujar Jenderal Listo di RSUD Sayang Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022).
Jenderal Listyo meminta Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Sutana agar mengawasi langsung di lapangan terkait ancaman tindak pidana yang bisa menimpa korban bencana gempa.
Selain itu, dia mengingatkan Irjen Pol Sutana untuk melakukan pengamanan di sekitar lokasi bangunan rubuh milik warga yang terdampak gempa.
"Tentunya setelah ini, saya minta kepada Pak Kapolda untuk ikut melaksanakan patroli, khususnya di rumah-rumah yang saat ini ditinggalkan," jelasnya.
Dengan demikain, Listyo berharap masyarakat yang terpaksa meninggalkan rumahnya untuk dievakuasi bisa merasa tenang.
Sebab, dia menegaskan akan ada penindakan serius bagi para pelaku tindak kejahatan.
"Jadi, kita bisa mengurangi potensi terjadinya kejahatan," imbuhnya.
Kapolri Tinjau Korban Gempa di RSUD Sayang Cianjur
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung korban terdampak gempa di RSUD Sayang Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022).
Datang sekira pukul 12.42 WIB, Kapolri Listyo Sigit lantas memasuki rumah sakit untuk melihat kondisi di lapangan.
Menurut dia, beberapa kendala memang terlihat karena gedung dan alat yang kurang memadai untuk korban luka berat atau perlu operasi.
"Sebagian besar memang karena ada kondisi terkait dengan seperti tindakan operasi yang harus dilakukan segera," ujar Kapolri Listyo di lokasi.
Dia menjelaskan tindakan operasi yang perlu dilakukan segera bisa ditangani rumah sakit Bhayangkara.
Menurut dia, kedatangannya kali ini untuk memantau komunikasi antara setiap rumah sakit di Cianjur terkait penanganan korban.
"Namun, karena mungkin kondisi yang masih ada, gedungnya yang tentunya belum siap karena perlu ada perbaikan. Jad, kita minta untuk dilaksanakan operasi di salah satunya RS Bhayangkara," jelasnya.
Selain itu, Kapolri mengimbau setiap rumah sakit tempat para korban diungsikan bisa berkomunikasi dengan Polri, TNI, dan swasta unguk bekerja sama.
"Tentunya seluruh RS milik TNI juga siap dan semua RS swasta, RSUD, akan bekerja sama. Yang penting bagaimana supaya pasien yang ada segera bisa tertangani dengan baik. Khususnya yang kondisinya agak kritis dan harus segera dilakukan langkah-langkah," imbuhnya. (lpk/ree)
Load more