Seorang warga bernama Yayan (57 tahun) mengaku masih trauma seusai gempa yang mengguncang wilayahnya.
"Trauma atuh, gimana juga rumah ambruk," kata dia, Rabu (23/11/2022).
Kakek, empat cucu itu bercerita soal kegiatannya selama di posko pengungsian yang sulit untuk salat karena penuh dengan orang.
Seorang Kakek korban gempa Cianjur wudhu di kobangan air keruh. (tim tvOne/Langgeng Puji)
Ketika memasuki waktu salat, dia mengatakan perlu berjalan sekitar 200 meter ke musala terdekat dari posko pengungsian.
Padahal, dia mengatakan musala tersebut pun mengalami keretakan pascagempa.
"Mau gimana juga harus salat. Jadi, bismillah saja nggak kejadian lagi (gempa)," ujarnya.
Namun, Yayan mengaku pasokan air terhenti sehingga warga kesulitan untuk mengambil wudhu.
Load more