Cianjur, Jawa Barat - Badan SAR Nasional (Basarnas) mendistribusikan bantuan logistik menggunakan 5 helikopter ke 6 desa yang terisolir.
Selain itu juga, kata Henri, pertolongan menggunakan jalur udara ini untuk membantu para pengungsi yang berada di daerah terpencil. Sekaligus memanfaatkan peralatan utama yang dimiliki Basarnas untuk menolong masyarakat.
"Fokus pada hari ini memang di tempat longsor. Itu sudah mendapatkan laporan dari BPBD maupun pihak terkait. Strategi Basarnas sekarang adalah memanfaatkan waktu, memanfaatkan alat utama kita," ucap Kepala Basarnas.
"Seperti helikopter saat ini, kita gunakan mereka, sedang mengangkut bahan makanan yang dibutuhkan oleh korban terdampak. Kita drop di daerah-daerah terpencil untuk memberikan bantuan-bantuan kepada mereka, bantuan materil dari udara," sambungnya.
Menurut Henri, pengiriman bantuan menggunakan helikopter ini untuk membantu para korban gempa Cianjur yang terlambat mendapat bantuan sebab daerahnya sulit dijangkau transportasi darat.
"Kenapa ini kita lakukan? ini dalam rangka membantu agar masyarakat segera pulih, terutama khusus pada suplai makanan," tutur Henri.
"Saya paham itu sudah diatur oleh BNPB. tapi menurut pengalaman, daerah terpencil ini terlambat. Cianjur kan daerahnya di bawah," terangnya.
Lebih jauh, Henri menjelaskan, berdasar dari pengetahuan dan pengalaman yang ia miliki, daerah yang terdampak bencana gempa bumi dan longsor terkhusus daerah di bagian atas.
"Semua bantuan terkumpul di bawah, kemudian dinaikkan ke bukit, terutama daerah Cijendil, itu daerah yang sangat terisolir. Kami pun tadi pagi melihat, saat sortir bantuan pertama, kita melakukan 6 spot di berbagai desa, yang kelihatan mereka berkumpul," papar Henri.
"Kemudian kita nilai jauh dari jalan, jauh dari jangkauan kendaraan, kita drop makanan siap saji, selimut, pembalut, tenda, untuk meringankan beban mereka. dan inilah sedapat mungkin basarnas memberikan aksi nyata kepada masyarakat," tandasnya.(rpi/muu)
Load more