Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyebutkan Helikopter Polairud tipe NBO 105 dengan nomor register P-1103 dinyatakan jatuh di Perairan Belitung Timur karena faktor cuaca.
“Kami menyimpulkan sementara helikopter jatuh karena cuaca di Perairan Manggar Belitung,” ujar Ahmad, Senin (28/11/2022).
Ahmad memaparkan simpulan ini berdasarkan perkembangan pencarian dan temuan-temuan yang diperoleh Tim SAR dan masyarakat di lapangan.
Setelah helikopter yang membawa empat kru anggota Polri itu hilang kontak pada Minggu (27/11/2022) pukul 13.45 WIB.
Dari hasil pencarian yang dilakukan ditemukan sejumlah material dari helikopter tersebut.
Infografis terkait jatuhnya helikopter di Perairan Bangka Belitung
Pada pukul 20.30 WIB, salah seorang nelayan melaporkan telah ditemukan sandaran kursi penumpang helikopter di Perairan Manggar Belitung. Tepatnya di dekat pantai.
“Dengan temuan tersebut, fokus pencarian diarahkan di Perairan Manggar Belitung,” jelasnya.
Pada pukul 07.58 WIB, tim pencarian melaporkan telah menemukan satu jenazah yang diduga merupakan salah satu kru dari helikopter tersebut.
“Identitas masih akan diperiksa karena masih proses evakuasi,” katanya.
Ahmad mengatakan pencarian masih terus dilakukan oleh Tim SAR dari Ditpolairud dibantu Basarnas, TNI AU dan Polda Bangka Belitung.
Pencarian dipantau langsung oleh Kabaharkam, Kepala Korps Polairud, Karo Binmas dan Ditpolairud Polri.
Tim pencari helikopter dikerahkan
Awal Mula Helikopter Hilang Kontak
Pada Minggu (27/11/2022), terdapat dua helikopter Polairud Polri yang melakukan penerbangan dari Palangkaraya menuju Pangkalan Bun, yakni P-1103 dan P-1113.
Kedua helikopter masing-masing membawa empat kru.
Kru helikopter P-1103, yakni AKP Arif Rahman, Briptu Lasminto, Aipda Joko dan Bripda Muhammad Khoirul Anam.
Sementara itu, kru helikopter P-1113 antara lain AKP Togu, Ipda Rexy Subroto, Bripka Soleh dan Bripda Erwin.
Kedua helikopter dalam kondisi layak terbang. Saat melakukan penerbangan melewati cuaca buruk, pilot helikopter P-1113 mengambil keputusan untuk naik ke ketinggian 5.000 kaki.
Sementara itu, kapten pilot helikopter P-1103 mengambil keputusan untuk turun menuju ketinggian 3.500 kaki.
Pada pukul 14.24 WIB, kapten pilot helikopter P-1113 berusaha memanggil kru helikopter P-1103 melalui frekuensi radio helikopter. Namun, nihil jawaban.
Setelah mendarat di Bandara Tanjung Pandan pada pukul 14.24 WIB, kapten pilot helikopter P-1113 mengecek posisi helikopter P-1103 di menara pemantau.
Namun, posisi helikopter sudah tidak terlihat. (ant/nsi)
Load more