Jakarta - Senior Investigator KNKT, Ahmad Wildan menyampaikan hasil investigasi terkait dengan kecelakaan bus wisata dengan plat AD 1507 yang terjadi di Tebing Bego, Bantul, Yogyakarta.
Gelaran hasil investigasi tersebut diwujudkan dalam Forum Kehumasan dan Media Rilis, Rabu (30/11/2022).
Salah satu yang menjadi agenda adalah keterangan hasil investigasi atas kecelakaan bus wisata di Tebing Bego, Bantul, Yogyakarta pada 6 Februari 2022 lalu.
Berdasarkan hasil investigasi kecelakaan bus wisata tersebut adalah penggunaan gigi tinggi yang menjadi penyebab sebenarnya dari peristiwa kecelakaan tersebut. Akibatnya, ada pengereman berulang-ulang dan penurunan tekanan angin pada bagian tabung angin rem.
Menurut keterangan, bus yang berkapasitas 45 penumpang ditambah 2 awak bus ini berangkat dari Bekonang Sukoharjo untuk wisata ke beberapa tempat, yaitu Tebing Breksi, Puncak Pinus Becici, dan Pantai Parangtritis.
Menurut kabar, kunjungan pertama adalah ke Tebing Breksi. Setelahnya, bus melanjutkan perjalanan ke Puncak Pinus Becici. Perjalanan ini melewati Heha Sky View Jl. Dlingo-Patuk Gunung Kidul.
Tepat pada pukul 14.00 WIB, bus kemudian melanjutkan perjalanannya ke Pantai Parangtritis. Saat mengunjungi tempat ini, bus harus berhadapan dengan kondisi jalan yang penuh turunan dan tikungan.
Di sinilah kemudian pengemudi bus mulai menggunakan gigi 3 saat melewati jalan menurun yang panjang. Pengereman berkali-kali juga dilakukan dengan service brake agar bus tidak terjun ke jurang atau terkena tebing.
Di saat mendekati Bukit Bego, pengemudi merasakan service brake yang tidak berfungsi atau mati. Sehingga, membuatnya kemudian memindahkan gigi transmisi ke gigi rendah. Karena kesulitan, transmisi gigi tersebut kemudian dipindahkan ke posisi netral. Di sinilah kemudian mulai terjadi kecelakaan, yang mana bus wisata tersebut menabrak lereng Bukit Bego.
Akibatnya, terdapat 14 orang yang meninggal dunia, 4 orang luka berat, dan 29 orang luka ringan. (MG7/ree)
Load more