Oleh karena itu, Bharada E mengaku tidak bisa menolak perintah Ferdy Sambo. Menurutnya, sosok Ferdy Sambo sangat berkuasa sehingga sulit untuk menolak perintahnya.
"Saya merasa takut sama FS," imbuhnya.
Selain itu, Bharada E juga mengatakan ia melepaskan 3-4 tembakan saat mendapat perintah Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"Seingat saya 3-4 kali (tembakan). Saya berhadapan langsung dengan korban dan sempat menutup mata pas tembakan pertama," kata Bharada E.
Dia menjelaskan setelah mendapat tembakan tersebut, Brigadir J terjatuh dan teriak. Menurutnya, Brigadir J berteriak mengerang kesakitan seusai mendapat tembakannya.
"Jatuh dan teriak. Cuman mengerang 'aaarrggh' begitu. Jatuh," jelasnya.
Setelah mendengar Brigadir J kesakitan, Bharada E mengatakan bahwa Ferdy Sambo bersiap menembak. Dia mengatakan, Ferdy Sambo mengokang senjata untuk menembak Brigadir J.
"Abis almarhum jatuh, FS maju, saya lihat dia pegang senjata. Dia kokang senjata, dia tembak ke arah almarhum. (Berapa kali tembak,red) saya tidak ingat," tambahnya.
Load more