Jakarta - Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur merupakan gunung tertinggi yang ada di Pulau Jawa.
Gunung Semeru kembali mengalami erupsi baru-baru imi pada Minggu (4/12/2022). Hal itu diungkap oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Abu vulkanik yang dikeluarkan Gunung Semeru pada Minggu (4/12/2022) mengarah ke tenggara dan selatan dengan tinggi kurang lebih 1,5 km di atas puncak.
Yang menjadi erupsi Gunung Semeru kali ini menjadi perbincangan adalah lantaran waktu peristiwa erupsi 2022 ini sama seperti erupsi yang terjadi pada 2021.
Pertama Erupsi Tahun 1818
Letusan Gunung Semeru pertama kali terjadi pada 1818 yaitu pada 8 November 1818, melansir dari laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Saat letusan Gunung Semeru pertama hingga 1913 tersebut tidak banyak informasi yang disimpan. Pada 1941 baru terdapat rekaman aktivitas vulkanik Semeru.
Menurut PVMBG, lelehan lava yang terjadi pada 21 September 1941 sampai Febuarai 1942 mencapai lereng timur dengan ketinggian 1.400 hingga 1.775 meter. Lelehan vulkanik tersebut bahkan sampai menimbun Pos Pengairan Bantengan.
1945 Hingga 1960 Aktif Muntahkan Material Vulkanik
Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terjadi pada 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955-1957, 1958, 1959, dan 1960.
Tak hanya itu, gunung api itu juga memuntahkan guguran lava pada 1 Desember 1977. Hal itu menghasilkan APG dengan jarak hingga 10 km di Besuk Kembar.
Volume endapan material vulkanik yang teramati hingga 6,4 juta m3. Catatan PVMBG aktivitas vulkanik itu tercatat pada 1990, 1992, 1994, 2002, 2004, 2005, 2007 dan 2008.
2 Febuari 1994
Gunung Semeru tercatat mengalami sembilan kali letusan pada 2 Febuarai 1994. Aktivitas vulkanik tersebut memunculkan asap putih tebal dengan ketinggian mencapai 50 meter.
23 Desember 2002
Menurut data PVMBG pada 23 Desember 2022 terjadi delapan kali letusan dalam sehari serta guguran lava pijar pascaerupsi yang masuk ke Besuk Kembar sejauh 250 meter.
20 Januari 2004
Awan panas masuk ke Besuk Bang sejauh 2.500 meter pada 20 Januari 2004. Pada 7 Oktober 2004 Gunung Semeru kembali meluncurkan awan panas dengan jarak 1.000 m ke Besuk Bang.
29 Desember 2005
Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkanik dengan luncuran awan panas yang mengalir ke Besuk Bang sejauh 1.000-2.500 meter.
Mei 2008
Gunung Semeru mengalami beberapa kali erupsi pada Mei 2008 yaitu 15 hingga 22 Mei 2008.
Pada 22 Mei 2008 terjadi empat kali guguran awan panas ke wilayah Besuk Kobokan dengan jarak 2.500 meter.
Desember 2020
Pada 1 Desember 2020 pukul 01.23 WIB, Gunung Semeru mengalami erupsi yang diikuti dengan guguran awan panas mencapai 2-11 km.
2021
Gunung Semeru mengalami beberapa kali erupsi pada 16 Januri 2021 pukul 17.24 WIB.
Pada Januari asap meluncur ke arah tenggara dan diduga dari Kawah Jonggring Kaloko kelabu pekat. Jarak luncur APG Gunung Semeru kurang lebih sekitar 4,5 km.
Pada akhir 2021 Gunung Semeru kembali erupsi pada 4 Desember 2021.
Desember 2022
PVMBG menaikkan Gunung Semeru dari Level 3 atau Siaga menjadi Level 4 atau Awa.
Kepala PVMBG Hendra Gunawan pun mengatakan agar tak ada aktivitas dalam radius 8 km dari puncak, sektoral arah tenggara yaitu Besuk Kobokan dan Kali Lanang sejauh 19 km dari puncak. (ree)
Load more