Jakarta - Momen panas terjadi saat DPR akan mengesahkan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) di Rapat Paripurna ke-11 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2022-2023.
Hal itu terjadi ketika Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Iskan Qolba Lubis memberikan interupsi. Meskipun fraksinya di Komisi III DPR menyetujui, tetapi masih ada catatan terhadap RKUHP tersebut.
"Fraksi PKS masih dua catatan terhadap rencana undang-undang ini," ujar Iskan di Ruang Rapat Paripurna, Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (6/12/2022).
"Di seluruh dunia, rakyat itu harus mengkritik pemerintahnya. Presiden pun harus dikritik," sambungnya.
Meskipun telah diputuskan, tetapi dia mengatakan akan mengajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK) soal pasal penghinaan pemerintah. Pasal tersebut yaitu Pasal 240 dan 241.
Namun, Wakil Ketua DPR sekaligus pimpinan rapat Sufmi Dasco Ahmad langsung menyela pembicaraan Iskan.
"Baiklah kalau begitu. Catatan sudah kita terima. Fraksi PKS sudah sepakat dengan catatan. Catatan sudah diterima," kata Dasco.
Atas hal ini, Iskan tak terima pembicaraannya dipotong sepihak. Dia kemudian memohon agar diberikan waktu tiga menit.
"Sebentar, tiga menit waktu saya. Ini hak saya berbicara, jangan kamu jadi diktator di sini," kata dia.
Perdebatan antara keduanya pun mulai memanas, tak ada yang ingin mengalah.
"Bukan, ini Anda minta mencabut usul yang sudah disetujui oleh fraksi," kata Dasco.
"Saya kasih waktu ngomong," imbuh Iskan.
"Oleh karena itu, sudah cukup Anda memberikan catatan yang dari fraksi PKS," timpal politikus Gerindra.
Tak terima, Iskan kemudian menyebut Dasco sebagai diktator karena tidak memberikan kesempatan berbicara untuknya.
"Jangan Pak Sufmi jadi diktator di sini," ujarnya.
"Saya tidak diktator," balas Dasco.
Iskan kembali meminta tambahan waktu untuk dirinya berbicara, bahkan dia mengancam akan keluar rapat jika Dasco tak memberikan kesempatan.
"Saya kasih waktu, kalau hari ini saya tidak dikasih waktu, saya keluar dari sini. Saya wakil rakyat," ungkapnya.
Dasco pun langsung mempersilakan Iskan untuk keluar dari ruang rapat.
"Silahkan," imbuh Dasco.
"Wartawan, lihat begitulah DPR sekarang. Terima kasih," pungkasnya Iskan. (saa/ree)
Load more