“Di Jepang, industri harus mengajak perguruan tinggi untuk mengerjakan proyek-proyek pemerintah. Di dunia pendidikannya sendiri juga diterapkan sistem nilai di mana seorang ilmuwan mendapat nilai tinggi apabila telah mengerjakan proyek pemerintah dan swasta," ungkapnya.
Dengan dorongan dari pemerintah tersebut, kini Jepang dapat dengan otomatis menciptakan budaya sinergi antara universitas dan industri.
“Jadi sekarang itu di Jepang, ada proyek pemerintah atau tidak, pihak industri secara berkala tetap datang ke universitas," terangnya.
Beda di Jepang, beda pula di Indonesia. Menurut Khoirul, tingkat kepercayaan pihak industri di Indonesia kepada universitas masih harus terus diperkuat.
Caranya dengan ilmuwan Indonesia harus lebih proaktif melakukan pendekatan ke industri.
“Ini yang saya coba wujudkan juga di Indonesia. Salah satu budaya yang kini berusaha saya terapkan adalah mewajibkan tim saya untuk setiap dua sampai tiga bulan sekali mendatangi industri untuk melakukan presentasi riset. Manfaatnya adalah selain untuk menciptakan peluang, tetapi juga untuk mengasah kemampuan kami para ilmuwan untuk dapat menjual ide atau gagasan kami sehingga lebih berpeluang diterima oleh industri," jelasnya.
Load more