Jakarta - Sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Kembali jadi sorotan Pengacara ungkap peristiwa pelecehan Putri Candrawathi dan emosi Ferdy Sambo memuncak, Jumat (9/12/2022).
Untuk pertama kalinya Ferdy Sambo menjalani persidangan sebagai saksi bagi terdakwa Ricky Rizal, Richard Eliezer hingga Kuat Ma'ruf dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Pengacara ungkap peristiwa pelecehan Putri Candrawathi dan emosi Ferdy Sambo memuncak.
Berkali-kali Hakim menekankan kejanggalan dari kesaksian Ferdy Sambo, yang dianggap tidak masuk akal.
Terdapat perbedaan kesaksian Ferdy Sambo dan Richard Eliezer, mengenai perintah tembak dan motif dari kasus pembunuhan Brigadir Yosua.
Febri Diansyah sebagai Kuasa Hukum terdakwa Putri Candrawathi hadir sebagai narasumber dalam program Dua Sisi tvOne, memberikan beberapa pernyataan soal kesaksian Ferdy Sambo dan peristiwa pelecehan Putri Candrawathi di Magelang.
"Dari semua yang terjadi di Saguling dan juga Duren Tiga sampai kejadian tanggal 8 penembakan atau pembunuhan tersebut. Apa sebenarnya faktor yang menjadi penyebabnya. Nah itu yang kami sebut sebenarnya terjadi pada tanggal 7, itu dugaan kekerasan terhadap Putri Candrawathi."
"Jadi tanggal 7 ya, bukan tanggal 4 ataupun tanggal 2. Inilah yang akan kami buktikan, sedang proses pembuktian juga di beberapa saksi. Yang akan dibuktikan dalam rangkaian peristiwa berikutnya." ucapnya yang dikutip dari tayangan Program Dua Sisi tvOne, pada Kamis (8/12/2022).
Febri Diansyah, Tim Pengacara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. (ist)
Mantan Juru Bicara KPK ini pun menjawab soal mengapa Ferdy Sambo tidak melapor ke Polres Magelang akan peristiwa pelecehan yang dialami oleh Putri Candrawathi.
"Kenapa tidak melapor? jadi sebenarnya ada dua peristiwa, tanggal 7 malam ketika bu Putri hanya menyampaikan sebagian kecil saja kepada suaminya, pada saat itu tentu ada dialog bahwa Yosua misalnya ke kamar. Belum ada pikiran yang berlebihan seperti fakta yang terungkap," ujarnya.
Febri menuturkan soal kata berlaku "kurang ajar" itu bisa ditafsirkan banyak hal. Bahkan ketika dirinya diskusi dan berbicara sama Putri Candrawathi ataupun Ferdy Sambo.
"Sebenarnya situasi pada saat itu, Pak Sambo sudah ingin ke Magelang. tapi ada situasi yang dijelaskan bu Putri bahwa disini ada Ricky dan Richard yang menjaga," ungkapnya.
Putri Candrawathi merasa sudah bisa mengendalikan situasi dan aman karena adanya ajudan-ajudan tersebut.
Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer, Ricky Rizal dan Brigadir Yosua. (istimewa)
Adapun Febri Diansyah mengungkapkan yang berada di rumah Magelang saat itu adalah Bripka Ricky Rizal, Bharada Richard Eliezer, Brigadir Yosua. Sedangkan ART, ada Susi dan Kuat Ma'ruf.
Lalu, besok pagi tanggal 8 rombongan Putri Candrawathi pulang kembali ke Jakarta, rumah Saguling.
"Peristiwa kekerasan seksual yang terjadi tanggal 7 di Magelang itulah yang kemudian diceritakan kepada Pak Ferdy Sambo. Yang kemudian membuat pak Ferdy Sambo sangat emosional dan itu Confirm dari keterangan Richard dan Ricky bahwa FS menangis dan bergetar saat itu, sampai akhirnya ada kondisi emisional terus-menerus sampai kejadian terjadi di duren tiga." ujarnya.
Host tvOne menanyakan soal kejanggalan lainnya, salah satunya adalah mengapa dalam kondisi emosional tetapi Ferdy Sambo masih berpikiran main badminton.
"Jadi sebenarnya dalam situasi pada saat itu. Jadi bukan berpikiran kalau pemahaman saya ya, bukan berpikiran main badminton. Tetapi ada undangan dari mantan atasannya terjadwal, jadi pikirannya adalah penuhi itu saja dulu."
"Tetapi di tengah perjalanan di mobil pak Ferdy Sambo melihat ada Yosua dan emosinya kembali meningkat pada saat itu dan memutuskan klarifikasi harus saya lakukan sekarang," ungkapnya.
Load more