Jakarta – Sesaat setelah Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat tewas terbunuh di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Duren Tiga, Jakarta Selatan mencuat foto mengejutkan.
Kala itu, foto Brigadir J yang menyetrika baju seragam sekolah ini viral dan membuat publik mengecam keluarga Ferdy Sambo. Pasalnya, tugas menyetrika baju dianggap di luar tanggung jawab yang dimiliki Yosua merujuk pada jabatannya.
Berselang cukup lama, kabar mengenai Brigadir J yang menyetrika baju tersebut mencuat kembali. Hal ini lantaran Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo, menceritakan kisah dibalik foto tersebut pada persidangan untuk terdakwa Ricky Rizal, Kuat Ma’ruf, dan Bharada E pada Senin (12/12/2022).
Putri Candrawathi menuju persidangan (tvOne/Muhammad Bagas)
Menurut Putri Candrawathi Brigadir J memang sosok yang rajin, sehingga tidak segan untuk menyetrika baju milik anak Putri candrawathi. Selain di pengadilan, Putri Candrawathi sebenarnya pernah membeberkan fakta mengenai hal ini di pesan WhatsAppnya kepada adik Brigadir J.
Dalam chat tersebut, Putri Candrawathi memuji Brigadir J sebagai sosok yang rajin.
“Kakaknya rajin banget. Luar biasa sampai nyetrika luwes banget. Dek sini merapat ke Magelang bantuin kakaknya,” tulis Putri Candrawathi pada adik Brigadir J di WhatsApp.
Sementara itu, pada persidangan Senin (12/12/2022), perkara menyetrika seragam sekolah ini disinggung kembali. Putri Candrawathi mengatakan bahwa baju seragam anaknya memang disetrika oleh Brigadir J, tepatnya pada 3 Juli 2022.
Kala itu, anak Putri Candrawathi akan sekolah, sementara dirinya sebenarnya ingin menyetrika sendiri seragam tersebut. Namun Brigadir J menawarkan bantuan untuk menyetrikakan baju.
“Yosua bantu setrikakan baju anak saya yang ketiga,” ujarnya.
Mendengar hal tersebut hakim lantas bertanya apakah Brigadir J memang kerap menyetrikakan baju milik anak Putri Candrawathi atau tidak. Namun dengan tegas Putri Candrawathi membantah hal tersebut.
“Tidak. Itu pertama kali. Awalnya saya minta tolong Susi ambil papan setrika. Waktu itu saya yang setrika. Yosua lewat”.
Ketika melihat Putri Candrawathi ingin menyetrika, Brigadir J lantas melarangnya dan menawarkan bantuan.
“Yosua lewat dan bilang, ‘Ibu mohon izin. Biar saya saja yang setrika’. Terus saya bilang, ‘Sudah gak apa-apa Yos. Ini kan baju anak saya’. Yosua menyampaikan, ‘Saya biasa setrika baju. Saya bantu biar ibu bisa kerjakan yang lainnya’. Akhirnya saya serahkan ke Yosua,” ujar Putri Candrawathi.
Tahu ada tembakan
Ketika menjadi saksi atas terdakwa Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf, Putri Candrawathi mengungkap detik-detik penembakan Brigadir J di rumah Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Menurut Putri Candrawathi, saat peristiwa ‘mengerikan’ itu berlangsung, dirinya berada di kamar lantai dua rumah tersebut.
"Saya mendengar seperti suara-suara gitu, ribut-ribut, terus tiba-tiba terdengar letusan," kata Putri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin (12/12/2022).
Putri menjelaskan tidak begitu detail mendengar berapa banyak tembakan yang terjadi di rumahnya. Namun ia mengaku mendengar beberapa kali suara tembakan senjata api di lantai dasar. Sebenarnya saat peristiwa tersebut Putri Candrawathi merasakan takut.
"Saya di kamar tutup telinga dan saya takut," jelasnya.
Mendengar penuturan dari Putri Candrawathi tersebut kuasa hukum Bharada E alias Richard Eliezer, Ronny Talapessy memberikan tanggapan. Menurutnya, kesaksian Putri Candrawathi merupakan fakta baru yang terungkap di persidangan.
"Catatan terkait Duren Tiga, kami mencatat bahwa di BAP-nya saudara PC itu menyampaikan dia lansgung tidur. Namun, terungkap di persidangan saudara PC menyampaikan dia menutup telinga. Ini fakta yang baru yang terungkap di persidangan. Berarti dia mengetahui terkait penembakan tersebut," ujar Ronny seusai persidangan.
Ferdy Sambo dan Putri Menangis
Tidak hanya itu, Putri Candrawathi juga membeberkan percakapannya dengan Ferdy Sambo di rumah Saguling, Jakarta Selatan.
Menurut penuturannya, sepulang dari Magelang dirinya menceritakan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J alias Yosua Hutabarat terhadapnya.
"Saya sampaikan ke Pak Sambo, 'saya makan dulu karena lapar hari itu karena saya tidak singgah, tidak makan dari pagi. Lalu, suami saya menyampaikan saya tunggu di lantai tiga," ujar Putri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin (12/12/2022).
Putri menjelaskan setelah menunggu di lantai tiga, Ferdy Sambo datang dan duduk di ruang tengah. Ia lantas menceritakan semua kejadian di Magelang, kepada suaminya tersebut.
"Suami saya sudah duduk di situ, lalu saya duduk di sebelah suami saya. Lalu saya menceritakan peristiwa di Magelang tanggal 7 Juli," jelasnya.
Menurut dia, Ferdy Sambo tampak emosi dan kesal mendengar cerita tersebut dengan diiringi tangisan. Bahkan pada momen tersebut Putri Candrawathi mengaku turut menangis seusai melihat Ferdy Sambo meneteskan air mata.
"Lalu suami saya marah, emosi, terus menarik napas dalam, tanpa berkata-kata lalu menangis. Saya ikut nangis. Suami saya memanggil Dek Ricky via HT. Selanjutnya, suami saya menyuruh saya masuk kamar. Di dalam kamar saya menenangkan diri saya," ujar Putri Candrawathi. (lpk/ebs/muu/lsn)
Load more